Hot Borneo

Warga Martapura Diduga Hilang Misterius 2 Hari, Damkar dan Penyelamatan Banjar Turun Tangan

apahabar.com, MARTAPURA – Seorang pria di Martapura menghilang entah kemana selama dua hari atau terhitung sejak…

Featured-Image
Lokasi rumah tempat M Fany bekerja, di mana terkahir ia dikabarkan masih ada. Foto: Istimewa

bakabar.com, MARTAPURA – Seorang pria di Martapura menghilang entah kemana selama dua hari atau terhitung sejak Selasa (15/3) sore.

Pria tersebut bernama Muhammad Fany (33), warga Jalan Pangeran Abdurrahman Gang Ibnu Umar RT 21 RW 07 Kelurahan Keraton, Martapura, Kabupaten Banjar.

Ia diketahui terakhir Selasa kemarin, saat bekerja mengolah bahan jamu dari akar pasak bumi, di rumah Mugni. Jaraknya hanya sekitar 300 meter dari rumah Fany.

Lingkungan rumah ia mengolah bahan jamu sedang mengalami banjir, berada di atas rawa.

Saat ini petugas dari Dinas Damkar dan Penyelamatan Banjar masih melakukan pencarian bersama sejumlah relawan.

Kasi Damkar Penyelamatan dan Evakuasi, Gusti Yudhi menjelaskan kronologis hilangnya Fany.

“Selasa itu, Fany masih di rumah Mugni. Pada siang menjelang sore Mugni tidur dan bangun sekitar pukul 15.00. Saat itu Fany sudah tak ada lagi, hanya tersisa pakaian celana baju, hp, dompet, tas peci di rumahnya,” ujar Gusti Yudhi.

img

Muhammad Fany (33), warga Jalan Pangeran Abdurrahman Gang Ibnu Umar RT 21 RW 07 Kelurahan Keraton, Martapura, Kabupaten Banjar, yang diduga sudah hilang dua hari. Foto: Istimewa

Keesokan harinya, Rabu (16/3), sekitar pukul 15.00 lewat Mugni mehubungi keluarga Fany yang bernama Nurhan melalui WatsApp, menanyakan keberadaan Fany apakah sudah berada di rumah atau belum.

“Ternyata setelah dicek Nurhan ke rumah korban tidak ada hingga hari ini. Kemudian melaporkan ke Dinas Damkar dan Penyelamatan Banjar,” terang Yudhi.

Yudhi menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak terkait.

“Saat ini pencarian masih fokus di sekitar titik terakhir keberadaan korban, yaitu di rumah tetangganya saat bekerja mengolah akar pasak bumi,” tandas Yudhi.

Pencarian dilakukan dengan cara penyisiran dan ada juga petugas khusus menyelam.

Komentar
Banner
Banner