bakabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah warga di Kelurahan Kuin Cerucuk, RT 13 Banjarmasin Barat mengeluhkan kualitas air sungai di sana. Menurut mereka, sungai mengalami pendangkalan akibat banyak endapan sampah.
“Air sungainya sudah tidak bisa dipakai lagi, ada sampah, kotoran manusia, padahal sungai juga dipakai warga untuk mandi dan cuci-cuci,” kata ketua RT 31 Jafri Zam Zam, Sutarman, Kamis (14/11).
Dia dan warga lainya, meminta anggota DPRD Kalsel yang tengah melakukan reses di sana, agar bisa membantu menyampaikan aspirasi tersebut.
Selain persoalan sungai, pada kesempatan itu sejumlah mahasiswa juga hadir. Mereka kembali mengungkapkan keluhan soal iuran BPJS kesehatan yang dirasa belum tepat.
“Untuk iuran BPJS mestinya pemerintah kembali pertimbangkan, soalnya banyak masyarakat yang mengeluh,” ujar Muhammad Sidik salah satu mahasiswa.
Sidik menilai, kenaikan iuran bukan meringankan warga, akan tetapi malah menambah beban warga.
Mendengarkan keluhan warganya, anggota Komisi I DPRD Kalsel Suripno Sumas mengatakan, akan menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah.
Dia menilai perosalan itu adalah persoalan yang gamblang dan terlihat dengan kasat mata.
Suripno berjanji akan berkomunikasi dengan anggota DPRD Kota supaya disampaikan pada Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Setelah ini kami akan bergerak cepat untuk menjembatani keluhan warga terkait kualitas air sungai,” janjinya politisi PKB ini.
Mengenai kenaikan iuran BPJS kesehatan diakuinya memang jadi dilema di masyarakat. Pasalnya setiap orang berbeda pendapatan.
“Jika itu memang terjadi, maka pengoptimalan program Jamkesprov akan kembali difungsikan kepada masyarakat yang kurang mampu, termasuk peserta BPJS yang menunggak bayar,” ungkapnya.
Baca Juga: Gelar Musdes, Rumuskan RPJMDes Sungai Awang
Baca Juga: Terganjal Aturan, Dilema Pemkot Banjarmasin Benahi Kawasan Kumuh di Bantaran Sungai
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin