Nasional

Warga Desa Purut Tapin Panen Padi untuk Haul ke-19 Guru Sekumpul

Menyongsong haul almarhum KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul ke 19, Warga Desa Purut, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin bergotong royong mengg

Featured-Image
Warga Desa Purut, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin saat gelar panen raya menyambut Haul Guru Sekumpul Ke-19. Foto-apahabar.com/Sandy.

bakabar.com, RANTAU - Menyongsong Haul ke-19 KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani atau Guru Sekumpul, warga Desa Purut, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin, bergotong royong menggelar panen raya padi, Kamis (19/10).

Sedikitnya ada 1,5 hektare lahan padi yang dipanen hari ini. Seluruhnya akan dipersiapkan untuk konsumsi di rest area para tamu Haul ke-19 Guru Sekumpul pada bulan Rajab mendatang.

Kepala Desa Purut, Suriansyah menyampaikan bahwa kegiatan tersebut rutin saban tahun digelar secara gotong royong. "Rutin tiap tahun untuk rest area Haul Abah Guru Sekumpul, namun tahun ini bertambah yang sebelumnya hanya 1 hektare menjadi 1,5 hektare," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa mulai dari penanaman sampai panen pada hari ini merupakan swadaya masyarakat Desa Purut.

"Jenisnya paritas padi Infari 9 dan Siam Mutiara. Jadi dari swadaya masyarakat banyak sekali mereka membantu, baik itu dari pemikiran, tenaga sampai pendanaan," terangnya.

Suriansyah mengakui sebelum panen tadi, terdapat kendala karena kekurangan air pada musim kemarau kali ini.

"Ada kendala sedikit dikarenakan hama tikus dan kekurangan air. Namun kita gotong royong membuat saluran air untuk mengaliri sawah ini," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tapin, M Rifki Hidayatullah merasa bangga dengan kegiatan yang dilakukan kelompok tani di Desa Purut.

"Kita bangga dengan mereka, apalagi oleh masyarakat hasil panen ini untuk menjamu jemaah pada Haul Abah Guru Sekumpul nantinya," ucapnya.

Ia berharap dengan maksud dan niat tersebut bisa menjadi keberkahan untuk masyarakat Desa Purut khususnya yang melaksanakan kegiatan seperti ini.

Sebelumnya, Dinas Pertanian Tapin juga diketahui telah memberikan bantuan berupa sarana produksi racun untuk pengawalan hama dan penyakit serta pendampingan di lapangan.

"Hasil ubinan tadi setelah ditimbang dikonversi 8,3 ton GKP per hektare, hasil yang lumayan tinggi di saat musim kemarau seperti ini," jelasnya.

Tidak lupa, Dayat juga mendoakan hasil panen tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat dan menjadi berkah bagi para petani yang ada di Kabupaten Tapin.

Editor
Komentar
Banner
Banner