bakabar.com, BANJARMASIN – Presiden RI Joko Widodo membuat ucapan dukacita di akun resmi IG atau instagram-nya, Jumat (15/1).
Sayang, Jokowi absen mengucapkan dukacita kepada warga di provinsi Kalsel yang sedang dilanda banjir parah.
Dalam akun instagram-nya yang di-posting sekira pukul 16.50 Wita dan mendapat like sebanyak 1,6 juta lebih itu, Jokowi menulis soal bencana gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang terjadi di Sulawesi Barat dini hari tadi.
“Mendengar adanya gempa di Sulbar, saya langsung menghubungi Gubernur Sulawesi Barat melalui sambungan telepon, pagi tadi,” tulis Presiden.
“Saya juga memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Menteri Sosial, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya, untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban, serta melakukan perawatan kepada yang luka-luka,” sambungnya.
Kemudian Jokowi juga menyinggung soal bencana longsor di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat pada 9 Januari lalu.
“Untuk penanganan longsor di Kabupaten Sumedang, saya juga telah memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera melakukan relokasi warga terdampak bencana,” tulisnya lagi.
Jokowi menyampaikan dukacita atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia kepada para korban.
“Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia. Semoga segenap keluarga yang ditinggalkan diberiNya kesabaran,” tulisan Jokowi di alenia terakhir.
Sontak, postingan itu dibanjiri komentar warga Kalsel. Mereka mengingatkan Jokowi bahwa di wilayah mereka juga tengah dilanda banjir parah yang hampir terjadi di seluruh wilayah Kalsel.
“KALSEL PAKKKKKKK,” tulis akun aciim_aciim.
“Tolong pak di Kalimantan Selatan sedang banjir bandang hampir di seluruh kabupaten,” tulis akun almiramiira.
“Kalimantan Selatan juga kena musibah pak Jokowi,” ditulis akun al_ghifari777.
Walhi Mendesak
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi meminta Presiden Jokowi membuka mata untuk warga yang sedang kebanjiran di Kalsel.
“Bukan bermaksud mengesampingkan bencana di provinsi lain, banjir Kalsel yang tergolong parah juga masih belum menjadi perhatian maksimal dari presiden,” ujar Direktur Eksekutif Kalsel Kisworo Dwi Cahyono kepada bakabar.com, Jumat sore.
“Atau memang Kalsel ini hanya dikuras sumber daya alamnya-nya saja?” tanya Kisworo.
Dirinya meminta pemerintah daerah, termasuk wakil rakyat Kalsel di Senayan untuk memperbaiki komunikasi dan koordinasi ke pemerintah pusat.
“Komunikasi dan koordinasi elite politik dan pemerintah kita di daerah ini buruk dan kurang maksimal,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, pemerintah mesti memaksimalkan fokus tanggap darurat bencana banjir.
“Warga membutuhkan evakuasi, penanganan korban, data-data, kebutuhan dasar, daerah mana yang belum ditangani, garis koordinasi penanganan yang cepat dan tanggap,” ujarnya.
Kisworo berharap status tanggap darurat banjir bukan sekadar surat. Mesti diimbangi dengan keseriusan pemerintah dalam pelaksanaannya.
Legislator Bersurat
Pemerintah Provinsi Kalsel menaikkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana banjir.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menginstruksikan kepala daerah melakukan langkah-langkah strategis dalam penanganan banjir.
“Segera lakukan langkah-langkah nyata untuk penanggulangan bencana yang dikoordinir oleh BPBD,” ujar Sahbirin, Kamis pagi.
Hingga kemarin, BPBD melaporkan 67.842 jiwa dari 20.541 kepala keluarga di Kalsel ikut terdampak banjir. Banjir kali ini juga mengakibatkan 19.452 rumah terendam.
Anggota Komisi V DPR RI Rifqinizamy Karsayuda siang tadi bersurat ke Presiden Jokowi terkait banjir besar di Kalsel.
"Atas nama masyarakat Kalimantan Selatan, selaku Anggota DPR/MPR-RI daerah pemilihan provinsi tersebut, izinkan saya menjalankan tugas konstitusional untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan daerah pemilihan saya kepada bapak perihal terjadinya banjir yang sangat masif terjadi di provinsi ini, beberapa waktu terakhir," ucap Rifqinizamy Karsayuda dalam surat tersebut.
Bencana tersebut, kata dia, melanda hampir semua wilayah kabupaten atau kota se-Kalsel. Antara lain Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan dan Balangan.
Dari wilayah tersebut, menurutnya, Banjar, Hulu Sungai Tengah, dan Tanah Laut merupakan daerah terparah.
"Hingga melumpuhkan aktivitas warga setempat."
Menurutnya, selain persoalan penanganan pengungsian, tempat, logistik, kebutuhan pokok, evakuasi warga dan lain-lain, bencana ini juga telah menghancurkan beberapa infrastruktur vital di Kalsel.
Di antaranya seperti rusak dan putusnya poros jalan nasional yang juga merupakan akses utama ke seluruh wilayah Kalsel, bahkan ke Kaltim dan Kalteng.
"Berdasarkan hal di atas, saya memohon dengan segala kerendahan hati agar bapak memberikan perhatian dan tindakan yang cepat dari pemerintah pusat untuk menangani seluruh aspek akibat bencana banjir di Kalsel ini," pungkasnya.