Bisnis

Wamenkeu: Permodalan UMKM Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dalam negeri, maka Indonesia harus meningkatkan permodalan untuk UMKM.

Featured-Image
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam Seminar Standard Chartered Bank World of Wealth (WOW) ke-19 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (07/03). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dalam negeri, maka Indonesia harus meningkatkan permodalan untuk UMKM.

Untuk itu, Wamenkeu mengapresiasi kinerja OJK atas pertumbuhan penyaluran kredit untuk UMKM sepanjang 2022. Pertumbuhan tersebut, dinilainya dapat memperkuat ekonomi Indonesia pasca dilanda pandemi Covid-19.

“Pertumbuhan kredit adalah salah satu poin kunci dan kami ingin semakin banyak orang Indonesia terlibat dalam perekonomian,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/3).

Baca Juga: Indonesia Turunkan Emisi, Wamenkeu: Pembiayaan NDC Rp4.002 Triliun

OJK perlu mendorong dilakukannya sinergi antara Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) dan Innovative Credit Scoring (ICS).

Melalui sinergitas kedua lembaga tersebut, Indonesia dapat meningkatkan inklusi keuangan masyarakat melalui credit scoring system.

“Kita ingin memikirkan bagaimana credit scoring system, apakah itu public registry, biro kredit swasta, atau innovative credit scoring yang benar-benar dapat berkontribusi terhadap inklusi keuangan negara,” paparnya.

Baca Juga: Pejabat Pamer Harta, Wamenkeu: Bea Cukai Telah Panggil dan Periksa

Selain itu, ia memaparkan bahwa kehadiran Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) dapat menjadi solusi jangka menengah dan panjang dalam reformasi pada sektor keuangan.

UU Ciptaker dapat meningkatkan jumlah ketersediaan lapangan kerja untuk masyarakat dengan penyederhanaan regulasi dan perizinan.

“Serta cara kerja birokrasi sehingga dunia usaha bisa tertata dan lapangan kerja bisa tercipta,” kata Suahasil.

Indonesia juga harus mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk Indonesia ke depan. Ekonomi baru yang dimaksud yaitu hilirisasi sumber daya alam.

Baca Juga: Wamenkeu: Hilirisasi Dorong Indonesia Keluar dari 'Middle Income Trap'

Kemudian peningkatan penggunaan produk dalam negeri, mendukung perkembangan UMKM, ekonomi digital, hingga transisi menuju ekonomi hijau.

“Melalui credit scoring system indonesia mampu melakukan efisiensi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Credit rating untuk pertumbuhan bagi kesejahteraan rakyat,” jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner