Pemkab Banjar

Wakili Banjar, Ida Widiansyah Terpilih Sebagai Young Ambassador Agriculture 2025

Ida Widiansyah, seorang pengelola beras kemasan asal Kecamatan Karang Intan yang dipercaya Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, berhasil meraih penghargaan sebagai

Featured-Image
Ida Widiansyah, seorang pengelola beras kemasan asal Kecamatan Karang Intan sabet penghargaan sebagai Young Ambassador Agriculture (YAA) 2025. Foto-Ist

bakabar.com, MARTAPURA – Ida Widiansyah, seorang pengelola beras kemasan asal Kecamatan Karang Intan yang dipercaya Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, berhasil meraih penghargaan sebagai Young Ambassador Agriculture (YAA) 2025.

Prestasi ini diraihnya pada Grand Final Young Ambassador Agriculture 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Jawa Barat, Kamis (1/5/2025) malam.

Ida Widiansyah terpilih bersama 25 finalis lainnya dari 50 petani milenial perwakilan 19 provinsi di Indonesia, setelah melalui serangkaian penilaian ketat oleh dewan juri selama dua hari.

Ida Widiansyah mengungkapkan bahwa terpilihnya ia sebagai YAA 2025 dari Kementan didasarkan pada skala usaha dan omzetnya yang terbilang kecil.

Namun, yang menjadi nilai tambah adalah kebermanfaatan dan pemberdayaan masyarakat, serta keunikan produk beras lokal Banjar berkemasan.

“Kelihatannya sepele tapi unik, jarang anak muda yang mau bergelut di dunia pertanian. Alhamdulillah saya tidak menyangka bakal terpilih, karena dari segi omzet saya paling sedikit dari finalis lainnya. Para pesaing saya omzetnya sampai miliaran,” tutur Ida.

Pencapaian Ida bukanlah hal yang mudah. Ia merintis usahanya dari nol, tidak dengan modal dari orang tua atau warisan, melainkan dengan menggarap lahan milik orang lain.

“Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat, dari persiapan administrasi, pembekalan, dan dukungannya: Dinas Pertanian, SMK PP, Megaphone Store, Muda Berkarya_Maju Bersama. Kepercayaan ini menjadi motivasi saya untuk terus berkontribusi bagi kemajuan sektor pertanian Indonesia. Semoga langkah kecil ini membawa dampak besar bagi negeri,” tutup Ida.

Peran Penting YAA dan Brigade Pangan dalam Swasembada
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian di lingkungan Kementerian Pertanian, Idha Widi Asanty, menyatakan bahwa swasembada pangan adalah sebuah keharusan.

Oleh karena itu, Kementerian dan Young Ambassador didorong untuk berprestasi di subsektornya masing-masing, termasuk Brigade Pangan.

Idha menjelaskan bahwa dari 140 juta angkatan kerja di Indonesia yang termasuk dalam generasi Z, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hanya 6 juta di antaranya yang menjadi petani milenial. “Lalu ke mana 134 juta lainnya?” tanyanya.

Menurutnya, peran YAA yang kini berjumlah 150 orang sejak tahun 2022 sangat diharapkan untuk memberikan sumbangsih signifikan dalam mengajak anak muda lainnya bekerja di sektor pertanian.

“Ini menjadi tantangan bagi Young Ambassador untuk bisa mengajak berjuta-juta lainnya untuk menjadi petani milenial,” tuturnya.

Ia menambahkan, usaha para YAA di lapangan harus konkret dan tidak pantang menyerah dengan kondisi di lapangan. Diharapkan usaha tersebut akan terus berkembang hingga mampu melakukan ekspor.

Selain kegiatan ekspor, YAA juga disarankan untuk bergabung dengan Brigade Pangan serta mampu melihat peluang bisnis di sekitar mereka untuk bergabung dengan Koperasi Merah Putih.

“Karena saat ini Presiden Prabowo mencanangkan akan mendirikan 80 ribu Koperasi Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia,” tutupnya.

Selain penetapan YAA, kegiatan tersebut juga mencakup pengukuhan 12 Duta Brigade Pangan Inspiratif untuk 12 provinsi. Brigade Pangan bertugas mengoptimalkan lahan rawa dan menjadi ujung tombak swasembada pangan, salah satunya Nurhasim dari Kalimantan Selatan.

Editor


Komentar
Banner
Banner