Kalsel

Wakil DPRD Kalsel-HIPMI Tanbu Dorong Peran Pelaku Usaha Lokal

apahabar.com, BATULICIN – Peran pelaku usaha lokal jadi perhatian serius ketika Wakil Ketua DPRD Kalsel, M…

Featured-Image
Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syaripuddin saat bersilaturrahmi dengan HIPMI Tanbu, Minggu (5/9). Foto-Istimewa

bakabar.com, BATULICIN – Peran pelaku usaha lokal jadi perhatian serius ketika Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syaripuddin bertemu pengurus HIPMI Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Minggu (5/9).

Mereka mendorong agar peranan pelaku usaha lokal lebih dimaksimal dalam setiap pembangunan daerah. Keterlibatan pengusaha lokal, mesti jadi prioritas. Seperti misalnya dalam proyek pengadaan barang dan jasa pemerintahan.

Disamping itu, peran pelaku usaha lokal dilibatkan dalam pelatihan keterampilan kerja konstruksi secara berkala, menyikapi masa transisi Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).

Selain itu perusahaan-perusahaan besar yang ada di kabupaten/kota, baik BUMN maupun swasta agar dapat melakukan kolaborasi dengan pengusaha lokal dan UMKM.

“Saya bersepakat dengan HIPMI Tanbu bahwa pemerintah harus dapat mendorong peningkatan peranan pelaku usaha lokal. Salah satu caranya adalah upaya pemberdayaan kontraktor dan pengusaha lokal dari pimpinan daerah yang baru. Baik dari tingkat kabupaten hingga provinsi,” kata Syaripuddin menanggapi diskusi itu.

Pria akrab disapa Bang Dhin itu, menambahkan, selain pemberdayaan kontraktor lokal, pengusaha lokal di sektor lain juga perlu mendapat perhatian serupa. Terlebih kegiatan pemerintah masih memegang peran cukup sentral sebagai sumber perekonomian pada kabupaten/kota.

“Terkait UMKM, kita perlu sama-sama memompa kalangan muda untuk bersemangat berwirausaha. Saya yakin ide anak-anak muda ini luar biasa brilian, terkadang mereka takut mengeksekusi, baik karena takut gagal dan tidak ada modal. Apalagi ini situasi pandemi, UMKM harus tegar,” kata Bang Dhin.

Berdasarkan data dari UNDP dan FE UI, dampak Covid-19 telah membuat 9 dari 10 pelaku UMKM mengalami penurunan permintaan, 2 dari 3 UMKM mengalami penurunan pendapatan, lebih dari 80 persen mencatat margin keuntungan lebih rendah, lebih dari 53 persen UMKM mengalami penurunan nilai aset, dan sebagian besar UMKM kesulitan mendistribusikan produknya.

“Harapan kita bersama HIPMI adalah berinovasi yang out of box agar bisa membantu pengusaha muda bertahan di tengah situasi sulit karena pandemi Covid-19,” pungkas Bang Dhin.



Komentar
Banner
Banner