bakabar.com, JAKARTA – Punya wajah yang tidak simetris adalah hal yang normal. Hampir setiap orang mengalami tingkat asimetri tertentu di wajahnya, seperti alis sebelah kanan lebih tinggi dibandingkan sebelah kiri.
Wajah asimetris adalah kondisi di mana satu sisi wajah tidak sejajar dengan sisi lainnya. Pada beberapa kasus, bentuk wajah yang tidak simetris ini tidak berbahaya, bahkan dianggap sebagai hal yang wajar dan normal. Namun pada kasus lain kondisi ini tak bisa dianggap normal.
Penyebab wajah tidak simetris atau asimetri disebabkan oleh beberapa faktor. Keturunan atau faktor genetik bisa menjadi penyebab wajah tidak simetris yang umum terjadi. Jika dalam satu keluarga ada yang memiliki wajah tidak simetris maka kemungkinan besar akan menurunkan ke keturunannya. Namun perlu menjadi perhatian jika wajah yang tidak simetris didasari oleh kondisi serius seperti stroke atau Bell’s Palsy.
Baca Juga: Chizu Saeki Method (CSM), Perawatan Wajah untuk Awet Muda ala Perempuan Jepang
Melansir dari Healthline ada beberapa penyebab seseorang memiliki wajah asimetri, yaitu:
Kerusakan akibat sinar matahari
Paparan sinar UV dapat merusak kondisi kulit yang menyebabkan timbulnya bintik-bintik, warna kulit tidak merata dan lainnya.
Terlalu sering terkena sinar UV juga dapat menyebabkan kerusakan pada satu sisi atau satu area wajah sehingga menyebabkan wajah asimetri.
Mencabut dan perawatan gigi
Mencabut gigi dapat mengubah struktur gigi dan otot-otot wajah yang berdampak pada kontur wajah, sehingga muka terlihat asimetri. Pemasangan gigi palsu atau veneer gigi juga dapat mengubah postur terutama di bagian wajah depan.
Cedera di bagian wajah
Cedera pada wajah yang terjadi saat kecil maupun dewasa dapat menyebabkan perubahan wajah. Salah satu cedera yang cukup sering mempengaruhi bentuk muka adalah hidung patah.
Belly’s palsy
Belly’s palsy adalah keadaan ketika wajah secara tiba-tiba mengalami asimetri. Kondisi ini terjadi akibat gangguan saraf yang disebabkan oleh kelumpuhan pada saraf yang mengontrol salah satu otot wajah.
Kelumpuhan tersebut disebabkan oleh otot-otot di salah satu wajah kurang mampu atau tidak mampu bergerak. Belly’s palsy biasanya terjadi setelah kehamilan atau infeksi virus.
Stroke
Apabila salah satu sisi wajah mengalami penurunan secara tiba-tiba diikuti dengan mati rasa maka bisa jadi tanda seseorang terkena stroke.
Gejalanya hampir mirip dengan Belly’s palsy, namun bedanya adalah penderita stroke juga mengalami kelemahan di satu sisi tubuh, sulit untuk berkomunikasi, dan pengelihatannya sudah menurun.
Stroke merupakan masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan secepat mungkin. Apabila terjadi salah satu tanda tersebut segera konsultasikan dengan dokter.
Secara umum wajah asimetri tidak perlu memerlukan perawatan atau intervensi medis. Namun terdapat beberapa prosedur bedah kosmetik yang dapat dilakukan untuk memperbaiki postur muka. Seperti fillers, implant wajah, operasi hidung, dan masih banyak lainnya.