bakabar.com, TASIKMALAYA – Seorang spesialis jagal hewan kurban kampung tewas di atas domba yang akan disembelihnya, Jumat (31/7).
Dia adalah Epin Supriatna (50). Peristiwa itu seperti dilaporkan sindonews saat Epin hendak menyembelih domba di kampung Gunung Dongkol, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sontak saja, kejadian ini jadi viral setelah videonya beredar luas melalui media sosial.
Padahal sebelumnya, Epin sudah selesai memyembelih satu ekor sapi dan satu ekor domba.
Namun saat akan menyembelih domba yang kedua tiba-tiba tubuh korban langsung ambruk diatas domba yang akan disembelihnya.
Lantas, Epin langsung dibawa oleh warga ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya. Namun sayang, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.
Ketua Panitia Kurban Mamun (65) mengatakan, sebelum melakukan penyembelihan warga melakukan rapat.
Lalu, saat itu Epin yang sudah biasa menyembelih hewan kurban bersedia dan menyatakan sudah sehat dari sakitnya.
"Korban saat itu sempat ditanya apakah sehat dan dia menjawab kuat menyembelih hewan kurban," katanya.
Saat korban menyembelih pertama sapi dan domba, lanjut dia, semua berjalan lancar. "Namun saat menyembelih domba kedua korban langsung jatuh tersungkur di atas domba yang akan disembelihnya,” terangnya.
“Saat itu di lokasi korban terlihat sudah meninggal dunia namun untuk memastikan langsung dibawa ke rumah sakit," lanjut Mamun.
Menurut dia, di Kampung Gunung Dongkol, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibereum menyembelih hewan kurban satu sapi dan tiga domba yang disalurkan untuk 196 kepala keluarga.
Sementara menurut Aan (60) kakak korban pihak keluarga sudah menerima semua kejadian sebagai takdir.
Karena memang korban sakit darah tinggi dan lambung dan korban memang tidak terlihat sedang sakit dan sudah berobat ke dokter.
"Korban sudah biasa menyembelih domba dan sapi baik untuk kurban atau untuk acara sukuran atau akiqah," ujar Aan.
Setelah dimandikan dan disalatkan jenazah korban langsung dmakamkan di tempat pemakaman umum yang berada tidak jauh dari tempat tinggal korban.(sdn)
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin