bakabar.com, JAKARTA - Video seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Siti Kurmaesa menangis meminta tolong dipulangkan ke Indonesia viral di masyarakat. Dalam video berdurasi 46 detik tersebut, wanita asal Cianjur itu mengatakan dirinya selalu disalahkan oleh majikan dan anak-anaknya.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Adi Vivid A. Bachtiar mengungkapkan keberadaan TKW yang viral minta dipulangkan tersebut telah terdeteksi keberadaannya setelah pihaknya melakukan penelusuran dengan peralatan siber.
Diketahui, kata Adi Vivid, pekerja migran bernama Sita Kurmaesa tersebut terdeteksi keberadaannya di Kota Jubail, Provinsi Dammam, Saudi Arabia yang diperkirakan lokasi tersebut merupakan tempat majikannya berada.
Baca Juga: TKW Dubai Korban Wowon Cs Sampai Tak Lihat Ortu Meninggal
"Sesuai dengan keterangan bahwa yang bersangkutan memiliki majikan di kota tersebut," katanya seperti dilansir Antara, Jumat (27/01).
Setelah diketahui keberadaannya, tim dari kepolisian beserta perwakilan pemerintah Indonesia berangkat menuju lokasi untuk memastikan kondisi pekerja migran itu.
"Saat ini tim sedang menuju lokasi untuk memastikan keberadaan yang bersangkutan," ujar Vivid.
Sebelumnya, diketahui permintaan Siti tersebut sempat direspons oleh pemerintah. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD melalui cuitan di akun Twitternya pada Kamis sore meminta Kementerian Tenaga Kerja serta Kementerian Perempuan dan Pelindungan Anak untuk membantu Siti dapat kembali pulang ke Indonesia sesuai keinginan yang disampaikan lewat video tersebut.
Baca Juga: TKW Korban Wowon Cs Nyaris Dieksekusi Saat Tagih Hasil Penggandaan Uang
"PMI asal Cianjur minta bantuan pemerintah untuk pulang, harap Buk Ida (Menaker) dan Bu Menteri PPA Bintang membantu TKW ini. Ada nama PT pengirimnya, tapi alamat kerja TKW tak disebut. Videonya tampak dibuat buru-buru dalam keadaan takut," tulis Mahfud dalam cuitannya.
Cuitan tersebut juga diteruskan oleh Mahfud MD kepada Divisi Humas Polri agar ikut membantu mencari keberadaan pekerja migran itu.
