bakabar.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyerahkan hasil audit dana pensiun BUMN yang bermasalah kepada Kejaksaan Agung di Jakarta, Selasa (3/10).
Hasil audit yang didapat Erick dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tersebut diserahkan langsung kepada Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin disaksikan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh.
Pengusutan dugaan korupsi dana pensiun BUMN dilakukan dalam rangka program bersih-bersih BUMN. Dari 48 dana pensiun BUMN yang diaudit, ada empat dana pensiun BUMN yang dilaporkan ke Kejagung.
Seiring dengan peningkatan keuntungan yang diterima, BUMN berupaya memperbaiki sistem dana pensiun untuk kesejahteraan pegawai. Proses perbaikan sistem dana pensiun memerlukan tahapan proses, sama halnya saat menangani Asabri dan Jiwasraya.
Baca Juga: Kemendag Digeledah Kejagung, Zulhas: Sisa Masa Lalu
Pada kesempatan itu, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyesalkan adanya dugaan penyalahgunaan dana pensiun. Untuk itu, Kejaksaan Agung akan menindaklanjuti hasil audit tersebut.
Pada laporan yang diserahkan ke Kejagung terdapat 4 dana pensiun BUMN yang bermasalah berdasarkan pengusutan tim internal BUMN. Empat perusahaan dana pensiun itu meliputi Inhutani, PTPN (perkebunan nusantara), Angkasa Pura 1 dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Akibat penyelewengan dana pensiun BUMN, negara mengalami kerugian sebesar 300 miliar rupiah. penyebabnya diduga karena penyimpangan pada investasi.
Video Jurnalis: Tim Redaksi
Video Editor: Iskandar Zulkarnaen
Produser: Jekson Simanjuntak
