bakabar.com, BANJARMASIN – Kemenkes RI merilis data jumlah kasus Covid-19 varian Delta di minggu terakhir Juli untuk 19 provinsi di Indonesia.
Dari hasil sekuensing dilakukan di laboratorium LBM Eijkman, PBDTK Balitbangkes, LIPI, dan GSI (Genomik Solidaritas Indonesia) didapatkan mayoritas varian yang diidentifikasi varian Delta sebanyak 165 kasus (32,35%).
Dari jumlah tersebut, salah satunya terdeteksi di Kalimantan Selatan. Covid-19 varian Delta tersebut terdeteksi pada 30 Juli 2021.
Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA saat dikonfirmasi masih belum bisa memastikan hal tersebut. Dia mengaku masih belum menerima informasi itu secara resmi.
“Karena saya belum dapat resmi. Nanti takut keliru. Nanti saya periksa dulu. Kalau dapat informasi resmi saya umumkan ke publik,” ujar Safrizal kepada media ini, Kamis (5/8).
Kendati demikian, jika dianalisa dari gejala yang timbul dan kecepatan penularan, Safrizal memperkirakan masuknya varian Delta ke Kalsel memang benar sudah terjadi.
“Mungkin saja iya. Untuk melindungi diri asumsikan saja iya, sehingga kita bisa lebih waspada,” ungkapnya.
Lantas langkah konkret apa yang dilakukan jika benar Covid-19 varian Delta sudah masuk ke Kalsel? Safrizal bilang kunci utama adalah pengetatan perlindungan diri.
Salah satunya dengan menganjurkan masyarakat untuk memakai masker dua lapis.
“Penangan sama. Hanya lebih waspada. Kalau benar masuk kita anjurkan penggunaan masker dua lapis. Varian Delta ini kalau cuma satu lapis masih bisa tembus,” imbuhnya.