bakabar.com, JAKARTA – Kekeliruan yang dilakukan wasit dalam pertandingan Barito Putera versus PSIS Semarang, Rabu (20/10) malam, membuat PSSI segera turun tangan.
Pertandingan di Stadion Sultan Agung itu dimenangkan PSIS Semarang berkat gol tunggal Jonathan Cantillana. Hasil tersebut membuat Mahesa Jenar masih undefeated di BRI Liga 1.
Namun bukan rekor tak terkalahkan yang menjadi pergunjingan, melainkan sebuah kejadian di menit 18, ketika skor masih 0-0.
Awalnya wingback Barito, Bagas Kaffa, ditekel Muhammad Rio Saputra di kotak penalti PSIS ketika membawa bola.
Selanjutnya wasit Bachrul Ulum hanya memberi tendangan bebas di luar kotak penalti, seusai berkonsultasi dengan asisten wasit Sugiarto.
Mengacu tayangan ulang pertandingan, Bagas Kaffa tampak jelas ditabrak dan terjatuh ketika sudah berada di kotak penalti.
Keputusan tersebut membuat pemain Barito protes, termasuk kepada hakim garis. Namun wasit bergeming kejadian tersebut bukan terjadi di kotak penalti. Pun asisten wasit yang lebih dekat dengan kejadian.
Akibat kekalahan itu, Barito kini menjadi juru kunci klasemen sementara Liga 1 2021/2022. Laskar Antasari baru mengoleksi 4 poin hasil sekali memang dan sekali imbang dari 8 pertandingan.
“Tidak hanya dalam pertandingan ini saja,” ketus pelatih Barito Putera, Djajang Nurdjaman, dalam konferensi pers seusai pertandingan.
“Sebelumnya wasit sering merugikan kami. Semua orang sudah melihat di televisi, seharusnya kami sudah mengajukan protes. Saya prihatin dengan wasit Indonesia,” tegasnya.
Kendati belum resmi dilaporkan, PSSI memastikan segera melakukan evaluasi semua perangkat pertandingan. Tidak hanya di Liga 1, kontroversi juga acap terjadi Liga 2 musim 2021.
“Kami akan mengevaluasi perangkat pertandingan. Kalau ditemukan kesalahan, PSSI tentu akan memberikan sanksi sesuai dengan tingkatan,” papar Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh, dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis (21/10).
Adapun sanksi untuk kesalahan kategori sedang, akan diistirahatkan dalam beberapa pertandingan. Sedangkan kategori berat dan fatal, bisa berujung pemberhentian.
“Kesalahan fatal ini jika tindakan wasit bisa mengubah pertandingan. Misalnya seharusnya kedudukan 1-1, tetapi menjadi 2-1 akibat kesalahan wasit,” tandas Riyadh.