bakabar.com, BANJARMASIN – Dermaga penyeberangan di Martapura Baru Trisakti Banjarmasin resmi dibuka sejak hari ini, Selasa (10/2).
Penambahan dermaga penyeberangan untuk angkutan berat ini sebagai solusi mengurangi penumpukan kendaraan angkutan berat yang menjadi penyebab kemacetan di wilayah Kayutangi Banjarmasin maupun Handil Bakti Batola.
“Hasil Zoom Meeting yang dipimpin Pak Sekda kemarin, kita memutuskan untuk menambah dermaga di Martapura Baru,” ujar Dirlantas Polda Kalsel, Kombes Pol Maesa Soegriwo.
Seperti diketahui, sejak Jalan Lingkar Utara (Gubernur Syarkawi) rusak parah akibat banjir. Angkutan besar seperti truk ataupun trailer dialihkan menggunakan Kapal Landing Craft – Tank (LCT) di Sungai Alalak.
Penyeberangan ini satu-satunya sarana yang digunakan angkutan besar yang akan menyebrang dari Provinsi Kalimantan Selatan ke Kalimantan Tengah, atau sebaliknya.
‘Karena di Jembatan Alalak II kita prioritaskan untuk roda 2 dan 4. Nggak memungkinkan untuk dilalui truk,” ujar Soegriwo.
Kemacetan parah kerap tak terhindarkan di dua wilayah, baik Kayutangi maupun Handil Bakti akibat adanya penumpukan angkutan besar tersebut.
Dikatakan Soegriwo, ada sekitar 3 – 4 Kapal Landing Craft – Tank (LCT) yang disiapkan di dermaga Martapura Baru Trisakti.
Angkutan berat akan menyeberang dari lokasi tersebut menunju dermaga di kawasan Jembatan Barito, Kabupaten Barito Kuala. Sebaliknya juga demikian.
“Ada sekitar 3-4 LCT Sejak hari ini mulai beroperasi dari Martapura Baru sampai Jembatan Barito untuk mengurai kemacetan,” bebernya.
Soegriwo berharap dengan adanya pembagian ini permasalahan yang terjadi terkait kemacetan di dua wilayah bisa teratasi.
Ia juga mengimbau kepada angkutan yang melintas di Lingkar Utara Jalan Gubernur Syarkawi untuk terus berhati-hati.
“Karena jalan gubernur Syarkawi rusak, kita imbau kepada angkutan untuk berhati-hati jangan sampai terperosok hingga terjadi kecelakaan,” pungkasnya.