bakabar.com, BATULICIN – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Tanah Bumbu kembali mengupdate data sebaran Covid-19 di Bumi Bersujud.
Berdasarkan update pada Senin (5/7), ada penambahan konfirmasi positif sebanyak 1 orang. Sementara untuk kesembuhan bertambah 8 orang.
Dengan tambahan tersebut, sehingga total konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Bumbu mencapai 3.068 kasus. Rinciannya pasien masih dalam perawatan 199 orang, pasien yang dinyatakan sembuh 2.775 orang, dan meninggal dunia 94 orang.
Untuk 199 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih dalam perawatan yakni Batulicin 18 orang, Simpang Empat 54 orang, Kusan Hilir 4 orang, Kusan Tengah 3 orang, dan Kusan Hulu 8 orang.
Kemudian Teluk Kepayang 2 orang, Kuranji 14 orang, Mantewe 8 orang, Satui 44 orang, Sungai Loban 12 orang, Karang Bintang 12 orang, dan Angsana 20 orang.
Selanjutnya untuk pasien yang sudah dinyatakan sembuh oleh tim medis totalnya ada 2.775 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Batulicin 256 orang, Simpang Empat 824 orang, Kusan Hilir 173 orang, Kusan Tengah 78 orang, dan Kusan Hulu 69 orang.
Kemudian Teluk Kepayang 233 orang, Kuranji 30 orang, Mantewe 57 orang, Satui 343 orang, Sungai Loban 159 orang, Karang Bintang 63 orang, dan Angsana 490 orang.
Kemudian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia ada 94 orang, yakni dari Simpang Empat 35 orang, Satui 14 orang, Angsana 9 orang, Sungai Loban 8 orang, Kusan Hilir 8 orang, Karang Bintang 7 orang, Batulicin 6 orang, Mantewe 3 orang, Kuranji 2 orang, Kusan Tengah 1 orang, dan Teluk Kepayang 1 orang.
Koordinator Humas Satgas Penanganan Covid-19 Tanah Bumbu, Ardiansyah, mengimbau kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan serta bekerja sama untuk menekan persebaran Covid-19 di Bumi Bersujud.
“Jangan keluar rumah kecuali sangat penting untuk menghindari terjangkitnya Covid-19, gunakan masker saat beraktivitas,” imbaunya.
Selain itu, jaga kebersihan dan jalankan pola hidup bersih dan sehat, selalu mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak, hindari perkumpulan orang banyak, dan membatasi mobilisasi.
“Demi keselamatan bersama, taatlah pada aturan yang telah dianjurkan oleh pemerintah,” tegasnya.
