Nasional

Upaya Kalsel Jaga Ketersediaan Beras Hadapi  El Nino

Ketersediaan bahan pangan di Banua menjadi antensi dalam menghadapi musim kemarau panjang dan fenomena el nino.

Featured-Image
Ketersediaan pangan di Kalsel jadi atensi menghadapi fenomena el nino. Foto-apahabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Ketersediaan bahan pangan di Banua menjadi antensi dalam menghadapi musim kemarau panjang dan fenomena el nino.

Sebab fenomena el nino berdampak pada lahan kekeringan lahan pertanian di Banua. Dari itu berbagai upaya pemerintah pun dilakukan demi menjaga ketersediaan pangan di Kalsel.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan, pihaknya telah melakukan pompanisasi lahan pertanian yang dekat dengan aliran sungai di kabupaten/kota.

Baca Juga: Penyangga Pangan Nasional, Fenomena El Nino di Kalsel Menjadi Perhatian Kementan

"Supaya setelah panen, petani bisa langsung menanam padi kembali. Sehingga produksinya terus meningkat," katanya, Jumat (4/8).

Lantas bagaimana dengan lahan pertanian yang jauh dengan sungai? Syamsir menuturkan, pihaknya juga telah membuat sumur bor untuk mengairi lahan pertanian yang jauh dari sungai.

Namun tentu hal itu semua lahan pertanian mendapatkannya. Karena itu, Syamsir meminta kepada bupati dan wali kota agar bisa mengintervensi kegiatan ketahanan pangan.

"Dan menjaga ketahanan pangan agar padi atau beras itu retap ada. Hal ini kami sudah bersurat kepada bupati dan wali kota seluruh Kalsel," papar Syamsir.

Terkait pelaksanaan, ia meminta akan adanya pengawasan dari kepolisian dan kejaksaan dalam hal distribusi bantuan.

Misalnya pupuk subsidi. Ia menegaskan, kebutuhan pupuk subisidi tetap untuk taman pangan. "Jangan nanti untuk yang lain-lain," imbuhnya.

Syamsir juga meminta para petani di Banua agar mengikuti saran-sarannyang diberikan oleh penyuluh pertanian.

Tujuannya untuk menghemat pupuk dan lainnya. Ia menyampaikan yang sering terjadi dan dilakukan oleh petani di Kalsel.

"Yang seharusnya lahan pertanian diberikan sekali pupuk. Mereka memberinya dua tiga kali dengan harapan padi cepat tumbuh".

"Padahal tidak seperti itu. Makanya ada bahasa pupuk terukur. Cukup sekali misalnya, tapi sudah bagus," tuturnya.

Dari itu ia meminta para petani mengikuti intrusksi penyuluh yang ada di kabupaten dan kota.

Saat ini kata dia, ketersediaan padi di Kalsel sekitar 830 ribu ton dari target Kementerian Pertanian 1 juta ton tahun ini.

"Tapi kan masih ada beberapa bulan hingga akhir tahun. Jadi kami optimis target ketersediaan padi tercapai," pungkas Syamsir.

Editor


Komentar
Banner
Banner