Peristiwa & Hukum

Upaya Diversi Buntu, Kasus Penusukan Siswa SMA di Banjarmasin Masuk Babak Baru

Upaya diversi Anak Berhadap Hukum (ABH) kasus penusukan rekan SMA di Banjarmasin Gagal.

Featured-Image
Kasat Reskrim Poresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian. Foto-apahabar.com/Amrullah.

bakabar.com, BANJARMASIN - Kasus penusukan sesama rekan satu SMAN favorit di Banjarmasin memasuki babak baru. Setelah, upaya diversi menemui jalan buntu.

Kasat Reskrim Poresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian saat ditemui awak media di ruangannya, pada Rabu (23/8), mengatakan upaya diversi telah dilaksanakan.

Diversi dalam istilah hukum maksudnya pengalihan penyelesaian perkara pidana anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.

“Kemarin, kegiatan diversi kita laksanakan. Hal itu kita lakukan setelah kami mendapat hasil penyelidikan dari Bapas,” kata Kasat.

Ia mengatakan diversi itu dihadiri pihak Bapas Kelas I Kota Banjarmasin, UPTD PPA Kota Banjarmasin, Dinsos Kota Banjarmasin, pihak sekolah, psikolog, orangtua ABH, kuasa hukum ABH, dan perwakilan dari keluarga korban.

“Namun setelah menyampaikan upaya diversi, penasehat hukum korban tetap ingin melanjutkan perkara itu ke tingkat selanjutnya,” kata Thomas.

Kemudian, Thomas mengungkapkan, pihak Satreskrim akan melanjutkan perkara tersebut ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Terkait pemeriksaan dari psikolog dari Mabes Polri, kata Thomas juga sudah dilaksanakan.

“Untuk secara keseluruhan, indikasinya itu memang pem-bully-an. Terkait apakah dikarenakan faktor dendam atau tidak, mungkin para kawan-kawan psikolog lebih memahami,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim menyebutkan bahwa saat ini kondisi ABH sudah sehat. Meski mental berbeda di hari pertama kejadian dengan sekarang.

“ABH sehat, dan sekarang si anak sudah dikembalikan ke orangtuanya setelah dititipkan ke kita selama tiga minggu,” jelasnya.

Thomas berharap, pihaknya sebagai penyidik pada saat diversi tahapan berikutnya, upaya itu dapat tercapai.

“Karena ABH maupun korban masih memiliki cita-cita atau masa depan. Mudah-mudahan perkara ini cepat selesai dan bisa kembali mengenyam pendidikan,” ujarnya.

Begitu juga kata dia, keluarga ABH dan pihak sekolah yang berkeinginan agar upaya diversi ini dapat segera tercapai.

“Saat ini masih belum ada titik temu. Hal-hal seperti ini kita harapkan selesai dengan diversi,” pungkasnya.

Baca Juga: Hari Ini, Korban Penusukan di SMA Banjarmasin Diperiksa Polisi

Baca Juga: Update Korban Penusukan di SMA Banjarmasin Usai Operasi

Kronologis Penusukan

Peristiwa penusukan itu terjadi di salah satu SMAN favorit di Banjarmasin, pada Senin (31/7/2023) pagi.

Dari rekaman CCTV yang diterima media ini, kejadian itu terjadi sebelum jam pelajaran dimulai.

Tiba-tiba dari luar, ARR dengan berjalan masuk ke ruang kelas dan menuju tempat duduk MRN.

Sesampainya di sana, ARR langsung menusuk MRN berulang kali diduga dengan sebilah belati. Tanpa basa-basi. Sejurus itu, ARR lari, sedang MRN mengerang kesakitan.

Menurut informasi yang diterima media ini belakangan, ARR dan MRN rupanya tidak satu kelas.

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan status pelajar tersebut masih duduk di kelas 10.

"Korban saat ini sudah dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut, sementara pelaku statusnya kini sudah diamankan oleh petugas dalam status penyelidikan," katanya.

Sementara kondisi di lingkungan sekolah sudah kembali normal. Di sisi lain, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Banjarmasin juga telah melakukan pengecekkan ke TKP, dan turut mengamankan satu buah tas dan sebuah sarung penutup Sajam.

Editor
Komentar
Banner
Banner