Tak Berkategori

Uniknya Tradisi Mudik, Tukang Bentor Ini Bawa 7 Anak ke Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Perayaan Idulfitri kerap dimanfaatkan umat Islam untuk menjalin silaturahmi pada sesama, terutama antar…

Featured-Image
Uri (40), seorang tukang Becak Motor (Bentor) asal Martapura ditemui media ini di Jalan Sutoyo S Komplek H Hasan, Kamis sore. Foto: apahabar.com/Musnita

bakabar.com, BANJARMASIN – Perayaan Idulfitri kerap dimanfaatkan umat Islam untuk menjalin silaturahmi pada sesama, terutama antar keluarga. Seperti yang dilakukan Uri (40), seorang tukang becak motor (Bentor) asal Martapura.

Ditemui bakabar.com di Jalan Sutoyo S Komplek H Hasan, Kamis (6/6) sore, ia membawa Istri dan tujuh anaknya sekaligus untuk mengunjungi sanak saudara yang ada di Banjarmasin.

Baca Juga: Libur Lebaran, Makam Panjang di Balangan Kebanjiran Pengunjung

"Saya gak punya kendaraan lain, kalau naik taksi ongkosnya mahal. Jadi anak dan istri saya, dimuat-muatin di bentor ini lah. Alhamdulillah cukup aja," ungkapnya sambil tertawa.

Meskipun tinggal berjauhan, tidak membuatnya patah semangat untuk terus memperkuat tali persaudaraan. Ia berupaya tetap menyempatkan waktu untuk bertatap muka serta bertukar kabar.

"Saya asal Paringin dan semua keluarga sudah pada merantau, yang terdekat cuma di Banjarmasin ini" ucapnya.

Menempuh jarak 40 kilometer dari Martapura ke Banjarmasin, Uri menghabiskan dua jam perjalanan.

Baca Juga: Hari Kedua Lebaran, Pemandian Air Panas Loksado Diserbu Pengunjung

"Santai aja mengemudinya, karena bahaya juga kalo cepat-cepat. Apalagi yang dibawa banyak anak kecil. Sesekali kami juga singgah untuk beristirahat," tuturnya

Tak hanya bersilaturahmi, ia juga memanfaatkan perjalanannya untuk berziarah ke makam-makam keramat di Banjarmasin.

"Tadi singgah ke Gambut di kediaman keluarga istri saya, kalau di sini rumah kakak saya. Habis ini rencananya mau ke Makam Habib Basirih, ziarah sekalian mau memandikan anak-anak saya di sana," katanya.

Menghidupi tujuh orang anak tidak mudah apalagi dengan kondisi keterbatasan ekonomi, Uri mengaku sempat merasa putus asa. Penghasilan yang ia dapat hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.

Baca Juga: Arus Lalu Lintas Banjarmasin-Hulu Sungai Padat Merayap

"Anak-anak saya kecil semua paling besar usia 10 tahun paling kecil 4 bulan, dulu sebelum pindah ke Martapura sempat rasanya mau menitipkan kepada orang lain saja," akunya

Sebelumnya, Uri sempat berpindah-pindah tempat tinggal. Namun ketika memutuskan ke Martapura ia mengaku lebih banyak mendapat berkah dari Kota Intan tersebut.

"Biasanya mangkal di sekitar Sekumpul. Kalau hari biasa sih pas-pasan buat makan aja, tapi kalau ada perayaan besar seperti acara Haul Guru Sekumpul kemarin, sehari bisa sampai 2 juta rupiah," imbuhnya.

Sudah enam tahun, warga Jalan Pendidikan 6 Komplek Sekumpul ini menekuni pekerjaannya sebagai tukang Bentor. Untuk menambah penghasilan, sesekali ia melakukan layanan jual beli kendaraan bekas.

Baca Juga: Berkah Lebaran, Feri Penyeberangan Kebanjiran Penumpang

Reporter: AHC09
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner