bakabar.com, TULUNGAGUNG- Sejumlah rumah rusak dan pohon tumbang, akibat hujan deras yang disertai angin kencang di beberapa wilayah di Tulungagung dan Trenggalek.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Suroto mengatakan, data sementara yang masuk beberapa angin kencang mengamuk di banyak titik di Tulungagung.
Baca Juga:Dipertanyakan FUI Soal Tempat Tabulasi Suara, Begini Penjelasan KPU
Seperti di Desa Trenceng, Sambijajar dan Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol serta di Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat.
“Kemudian Desa Sumberingin Kulon Kecamatan Ngunut, Desa Gebang, Gempol, Gesikan Kecamatan Pakel. Kemudian Desa Bendo dan Tawing, Kecamatan Gondang serta Desa Nganti, Kecamatan Boyolagu. Sementara ada enam kecamatan yang terdampak,” kata Suroto, Jumat (1/3/2019).
Peristiwa angin kencang, sambungnya, terjadi sekitar pukul 15.00 WIB dan bersamaan dengan hujan deras. Akibatnya, banyak atap rumah penduduk rusak dan beterbangan. Tidak saja rumah, pohon-pohon besar pun banyak dan tumbang.
“Saat ini tim sudah turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pembersihan pohon tumbang bersama tim dari jajaran terkait. Saat ini kami juga masih mendata dampak dari angin kencang tersebut,” jelasnya.
Salah seorang warga Gempolan, Benny Setyawan membenarkan adanya kejadian angin kencang tersebut. Kencangnya hembusan angin membuat sebagian warga berlindung ke tempat yang aman karena khawatir terkena reruntuhan genting yang beterbangan.
“Kalau di sekitar sini tadi tidak separah daerah yang lain, tapi ya cukup kencang juga, banyak atap yang rusak,” kata Benny.
Angin kencang juga menerjang wilayah Trenggalek. Beberapa desa yang terdampak antara lain Desa Ngadisuko dan Baruharjo di Kecamatan Durenan.
“Di Ngadisuko tadi sempat ada pohon tumbang yang menutup Jalur Nasional Durenan-Prigi. Tapi alhamdulillah jam lima tadi sudah teratasi, akses kembali lancar,” kata Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Trenggalek, Agung Widodo.
Baca Juga:Kesaksian Korban Penghinaan Guru Sekumpul: Ancaman Pembunuhan hingga Teror 10 Ribu Kali!
Editor: Muhammad Bulkini