Banjarmasin Hits

Truk Pengangkut Tiang Pancang Amblas di Bekas Galian PTAM Bandarmasih

Lalu lintas Jalan Sungai Andai, Kota Banjarmasin sempat macet parah akibat truk tronton pancang ambles di bekas galian PTAM Bandarmasih, Jumat (11/8/2023).

Featured-Image
Lalu lintas Jalan Sungai Andai, Kota Banjarmasin sempat macet parah akibat truk tronton pancang ambles di bekas galian PTAM Bandarmasih, Jumat (11/8/2023). Foto-apahabar/Bahaudin

bakabar.com, BANJARMASIN - Arus lalu lintas Jalan Sungai Andai, Kota Banjarmasin, sempat macet parah akibat amblesnya truk tronton di bekas galian PTAM Bandarmasih, Jumat (11/8/2023).

Truk tersebut merupakan pengangkut tiang pancang yang akan digunakan untuk membangun jembatan. Beratnya diperkirakan mencapai 20 ton. Bekas galian perbaikan pipa PTAM Bandarmasih diduga tidak mampu menahan beban berat truk yang menyebabkan ambles. 

“Namun belum sempat waktunya pengaspalan, keduluan truk ini amblas. Karena dilihat truknya ini cukup berat, mungkin 15 ton lebih bebannya. Jadi bekas galian tidak sanggup menahannya,” ujar Supervisor TRD PTAM Bandarmasih, Gunawan.

Baca Juga: 11 Agustus Jadi Hari Peringatan Merapikan Gigi di AS, Simak Sejarahnya

Gunawan mengatakan pihaknya masih menunggu proses evakuasi truk tersebut. Baru kemudian pihaknya akan mengecek kondisi pipa jaringan yang ada di sekitar kawasan itu.

“Kita pastikan lagi ada kebocoran atau tidak, kalau ada akan kita perbaiki dulu. Kalau tidak ada, lapisan bawahnya akan kita perkuat lagi dengan cara dicor, baru kita pasang lapisan atas. Kemudian pengaspalan,” ucapnya.

Baca Juga: Update Karhutla Kalsel, Jarak Pandang di Liang Anggang Hanya 50 Meter

Sebelumnya, pihak PTAM Bandarmasih sedang melakukan perbaikan pipa bocor di lokasi tersebut. Gunawan menyadari potensi amblas karena kawasan itu berada di lokasi padat penduduk. 

Karena pengaspalan belum bisa dilakukan, karena galian belum padat, pihak PTAM Bandarmasih terus melakukan pemantauan di lokasi sekaligus memastikan arus lalu lintas berlangsung lancar. 

“Tiap dua hari sekali kita pantau, kalau ada penurunan tanah kita uruk lagi lapisan atasnya, agar mempercepat proses pemadatannya,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner