Habar Ramadan

Tradisi Bagarakan Sahur di Martapura, Diklaim Terbesar di Nusantara

Tradisi Bagarakan Sahur malam 20 Ramadan di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel Diklaim Terbesar se-Indonesia

Featured-Image
Ribuan warga bagarakan sahur memenuhi Simpang Empat Jalan Ahad Yani depan Pasar Batuah Martapura, Selasa (11/4) dini hari. Foto: apahabar.com/Hendra Lianor

bakabar.com, MARTAPURA - Bagarakan sahur atau membangunkan umat muslim untuk bersahur setiap 20 Ramadan sudah menjadi tradisi, termasuk di Martapura, Kabupaten Banjar.

Terlebih tradisi ini kian heboh, karena jumlah peserta dalam setiap tahun semakin banyak warga. Event ini juga menjadi tontonan dan dinanti masyarakat.

Seperti dini hari, Selasa (11/4), ribuan warga yang didominasi remaja tumpah ruah memenuhi jalan. Kerumunan peserta diperkirakan sepanjang 500 meter.

Tak hanya diikuti warga Martapura, tapi juga warga daerah tetangga.

Aksi membangunkan sahur ini tak sedikit yang mengklaim peserta terbanyak di Nusantara.

"Bisa saja kalau disebut paling banyak Indonesia, soalnya kami belum melihat warga di daerah lain yang bagarakan sahur sebanyak ini," papar Ahmad Marodi,  salah seorang peserta dari BPK Pasayangan.

Jalan A Yani Martapura, Kabupaten Banjar dipenuhi warga bagarakan sahur malam 20 Ramadan 1444 H, Selasa (11/4). Foto-bakabar.com/Hendra Lianor
Jalan A Yani Martapura, Kabupaten Banjar dipenuhi warga bagarakan sahur malam 20 Ramadan 1444 H, Selasa (11/4). Foto-bakabar.com/Hendra Lianor

Bagakaran sahur dimulai pukul 02.00 Wita dari depan BPK Pasayangan atau seberang Ponpes Darussalam Martapura.

Mereka berkeliling melalui Jalan Menteri Empat, kemudian ke Jalan Batuah, keluar di Jalan Ahmad Yani, lalu kembali ke Pasayangan sekira pukul 04.00 Wita.

Selain menggunakan berbagai alat musik tabuh dan elektronik, sejumlah warga juga menggunakan banyak atribut. Tak urung kegiatan ini sempat menimbulkan kemacetan selama beberapa menit.

Diketahui tradisi bagarakan sahur malam 20 Ramadan merupakan puncak sekaligus penutup. Selanjutnya mulai malam 21 Ramadan, warga fokus melakukan berbagai peribadatan malam hingga Idulfitri tiba.

"Mulai malam 21 Ramadan, warga melaksanakan salat tengah malam. Dengan demikian, tidak dilakukan lagi bagarakan sahur lantaran semua warga sudah bangun," jelas peserta lain bernama Moradi.

"Kedepan kami berharap baragakan sahur 20 Ramadan ini terus berjalan, serta mendapat dukungan dari pemerintah agar lebih terkonsep," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner