bakabar.com, BANJARMASIN – Kondisi pandemi Covid-19 membuat para seniman defisit kegiatan. UPTD Taman Budaya Pemprov Kalsel berupaya memberikan ruang kepada seniman Madihin Kalsel.
Pasalnya, selama pandemi ini, segala kegiatan yang mengumpulkan orang banyak ditiadakan, termasuk panggung seni dan hiburan.
Nah, malam ini, Jumat (12/6), bakal ada pertunjukan Madihin virtual yang ditayangkan secara live sreaming di kanal Youtube dan halaman Facebook Taman Budaya Kalsel, mulai pukul 20.00 Wita.
Pentas Madihin virtual ini setidaknya dapat mengobati rasa kerinduan pecinta Madihin di Banua -sebutan bagi Kalsel.
Pihak Taman Budaya mengundang enam orang pemadihin Banua yang notabanenya masih muda.
Dengan tema ‘Tantangan New Normal, Peran Seni Dalam Edukasi Masyarakat’, madihin bakal disiarkan dari Taman Budaya Kalsel, di Banjarmasin.
Mereka yakni, Gazali Rumi, Syahril, Nida Alfisyah, Supiannor Rajidi atau Jhony, Muhammad Nasrullah, dan Nuryadin. Mereka semua tergabung dalam komunitas Madihinesia.
Rencananya Madihin tampil dalam tiga segmen. Satu segmen berdurasi sekitar 15 menit dengan pemadihin sekaligus.
Sebelum penampilan Madihin, bakal ada penampilan musik Panting dari grup Panting Banjar Bakula.
Gazali Rahman, atau kerap disapa Gazali Rumi mengakui, selama pandemi Covid-19 ini dirinya tidak ada lagi tampil Madihin di panggung. Hanya sesekali main Madihin secara online.
Ia mengaku sangat bersyukur, mendapat tawaran main di Taman Budaya Kalsel. Bisa dibilang, ini adalaj job pertamanya main Madihin selama pandemi.
“Senang bisa tampil lagi karena sudah lama libur main madihin,” ujar Gazali Rumi kepada bakabar.com.
Disinggung seperti apa isi materi Madihin nanti malam. Gazali membeberkan, secara umum untuk memberi pesan kepada masyarakat bagaimana pola hidup yang terhindar dari virus Corona, yang dibungkus dalam Madihin, yang pastinya dibungkus dengan humor yang menghibur.
“Insya Allah kita akan tampil semaksimal mungkin untuk menghibur masyarakat di Banua,” ucapnya.
Ia menambahkan, penampilan mereka malam ini di Taman Budaya Kalsel, tanpa dihadiri penonton. “Kita tampil di pamggung yang sudah disediakan. Tak ada penonton, hanya ada kamera di depan kita,” imbuhnya.
Gazali berharap, menuju new normal, kegiatan-kegiatan seperti ini akan semakin banyak dilakukan. Sehingga semangat berkesenian, khususnya di Kalsel, tidak luntur.
Editor: Syarif