bakabar.com, BANJARMASIN - Kalimantan yang berlimpah dengan kekayaan alam jangan sampai tertinggal dari dari daerah lain. Begitu sebagian perbincangan di Diskusi Mileneal dengan tema Positioning Pemuda Menuju Indonesia Maju, Sabtu (22/2) malam. Namun, untuk memperjuangkan itu, tokoh Kalsel di Nasional dinilai masih minim.
“Spirit fight masyarakat Kalimantan masih rendah karena terlalu dimanjakan dengan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah,” ucap Ketua PB HMI Masa Bhakti2015 – 2017, Mulyadi P Tamsir.
Padahal dahulu, kata dia, cukup banyak tokoh asal Kalimantan yang pernah mentereng di Jakarta, salah satunya Hamzah Haz.
Menurutnya, peran tokoh daerah untuk berjuang di tingkat nasional sangatlah penting. Terlebih, untuk memperjuangkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kalsel. Mengingat, sekitar 80 persen uang beredar di Jakarta.
“Agar Kalsel bisa menyerap APBD yang besar demi pemerataan pembangunan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, Bursah Zarnubi mengatakan Kalsel sebagai penyangga ibu kota negara harus mendapatkan efek yang bermanfaat.
“Jangan sampai adanya pertumbuhan ibu kota baru, Kalsel malah tertinggal,” sebutnya.
Oleh sebab itu, sumberdaya manusia Kalsel harus segera dipersiapkan agar mampu ikut serta dalam percaturan ekonomi di ibu kota.
“Jangan sampai sebagian masyarakat malah acuh tak acuh,” bebernya.
Sejauh ini, ia mengakui tokoh Kalsel yang berjuang di ibu kota tak sebanyak dengan provinsi lain di Indonesia.
Mesti begitu, tokoh Kalsel harus segera dimunculkan.
“Ada, namun kurang eksis. Bagaimana cara mengemasnya? Salah satunya dibuka jaringan dan semangat berjuang lebih tinggi lagi,” tegasnya.
Dengan sumber daya alam Kalsel sangat banyak, kata dia, Kalsel jangan sampai ketertinggalan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Apalagi, Kalsel ditopang dengan kemampuan ekonomi yang kuat.
“Tak boleh terbelakang orang Kalsel. Jangan sampai tertinggal dari pulau lain yang sumberdaya alamnya terbatas,” bebernya.
Lantas masyarakat Kalsel, tegas dia, jangan terlalu menggantungkan diri dengan kekayaan sumberdaya alam yang berlimpah.
Bukan tanpa alasan, beberapa dekade ke depan, ekonomi di sektor sumberdaya alam akan mengalami penurunan sehingga akan mengurangi Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product.
“GDP kita nanti akan diisi industri digital. Kita telah masuk energi hijau. Di mana energi ini bisa menyerap karbondioksida dan menyerap partikel racun,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu berhadir pula tokoh pemuda Banua -sebutan Kalsel. Di antaranya Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Kalsel Abdan Syakura, Ketua KNPI Banjarmasin Imam Satria Jati dan para Ketua OKP lainnya.
Baca Juga: Ikut Gowes, Mardani H Maming Jadi Perhatian Peserta "Jhonlin Ride"
Baca Juga: Apresiasi Pengabdian Seorang Veteran, Komunitas Sebernet Hadiahi Sembako
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini