Borneo Hits

Toko Mama Khas Banjar Siap Buka Kembali, Menteri UMKM Dijadwalkan Hadir Langsung

Toko Mama Khas Banjar kini bersiap buka kembali dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan kementerian terkait.

Featured-Image
Pertemuan lintas instansi di Aula Diskop Banjarbaru membahas persiapan re-opening Toko Mama Khas Banjar. Foto : bakabar.com/Fida

bakabar.com, BANJARBARU - Sempat ditutup sejak 1 Mei 2025 akibat permasalahan hukum yang menimpa sang owner Firli Norachim, Toko Mama Khas Banjar bersiap buka kembali dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan kementerian terkait.

Direncanakan reopening toko yang terletak di Jalan Trikora, Banjarbaru, tersebut akan dilakukan langsung oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman.

Persiapan intensif tengah dilakukan bersama instansi terkait seperti Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskopumker) Banjarbaru, Dinas Kesehatan Banjarbaru, BPOM Banjarbaru, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) Kalimantan Selatan.

Plt Sekretaris Diskopumker Banjarbaru, Julhida Rahma Astuti, menyampaikan bahwa pertemuan lintas instansi yang digelar, Selasa (3/6), difokuskan untuk membahas berbagai aspek legalitas dan mutu produk yang akan dijual kembali di toko tersebut.

“Rencananya dibuka langsung oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Kami sendiri membahas labeling, perizinan, serta langkah strategis untuk memajukan kembali Toko Mama Khas Banjar,” ungkap Hida.

Dalam proses reopening, Firli didampingi oleh Mitra Sampoerna Indonesia untuk memastikan seluruh produk memenuhi standar yang berlaku. Produk-produk yang dijual juga harus melalui proses seleksi ketat, termasuk aspek perizinan, keamanan pangan, dan kualitas kemasan.

“Kami memastikan hanya produk sesuai standar dan perizinan yang akan dijual dalam reopening,” tambah Hida.

Lebih lanjut, Diskopumker juga berencana memperluas manfaat program tersebut dengan memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM lain di Banjarbaru. Pelatihan ini mencakup pengurusan izin usaha, penentuan masa kedaluwarsa, hingga sertifikasi halal.

Dalam tahap awal, produk hasil laut yang akan dijual akan dipasok dari lima nelayan bersertifikat dari Tabanio di Tanah Laut.

Sementara Firli menyampaikan bahwa kendala utama yang dihadapi sekarang adalah soal permodalan dan ketersediaan alat penunjang operasional.

“Kami sudah punya tempat. Tinggal produk yang harus disiapkan agar benar-benar layak dan aman dijual," jelas Firli.

Terkait jadwal reopening, sepenuhnya akan menyesuaikan agenda Menteri UMKM, "Diperkirakan pertengahan Juni 2025 antara tanggal 16 sampai 18. Kami masih menunggu kepastian dari kementerian,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner