bakabar.com, BANJARMASIN – Para penggiat lingkungan mendesak isu lingkungan hidup di Kalimantan Selatan masuk dalam prioritas para kandidat calon presiden dalam debat kedua, 17 Februari mendatang.
Ada tiga isu yang diusulkan, yakni persoalan Meratus, lubang tambang, dan kabut asap. Ketiga isu tersebut dianggap bersinggungan langsung dengan pemerintahan pusat, salah satunya dari segi izin.
Selama ini, Walhi dan sejumlah organisasi lingungan hidup di Kalsel menilai isu tersebut seakan hilang dari dalam kampanye para capres.
Baca Juga:Organisasi Masyarakat Desak Pemerintah Akui Hutan Adat di Pegunungan Meratus
“Masih kalah dengan isu ekonomi dan demokrasi hak asasi manusia. Kami ingin isu lingkungan di Kalsel juga bisa masuk dalam materi debat kedua, ” ujarDirektur Walhi Kalsel Kisworo Dwi Cahyono kepada bakabar.com, belum lama ini.
Dia melihat, dari 37 juta hektar total luas lahan di Kalsel, 50 persen di antaranya sudah dikuasai oleh perizinan tambang dan kelapa sawit. Dengan kondisi itu, menurut Kis, Kalsel bisa dikategorikan darurat ruang dan bencana ekologis.
“Saat ini juga memasuki musim hujan, kondisi cuaca di Kalsel ini kian tak menentu,” ujarnya.
Dari sekian banyak persoalan lingkungan di Kalsel, Walhi memberikan atensi khusus pada penyelamatan Pegunungan Meratus.
Baca Juga:Status Geopark Meratus: Walhi dan Gembuk Pertanyakan Komitmen Daerah
"Kenapa isu Meratus juga kabut asap dan lubang tambang penting menjadi isu nasional oleh capres-cawapres karena persoalan ini ada di pemerintahan pusat terkait izin," ucapnya.
Walhi meminta kepada pemerintah agar tak terpengaruh dengan godaan investor manapun untuk sekadar datang menambang di kawasan yang kaya akan keanekaragaman hayati itu lantas tak memedulikan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap masyarakat adat maupun lingkungan sekitar.
“Oleh karenanya kami mendesak kepada para capres-cawapres dan juga para calon legislatif memiliki komitmen melindungi lingkungan hidup Kalsel dari ancaman kerusakan,” jelasnya. “Bahwa siapapun yang terpilih nanti agar ke depannya Meratus harus bersih dari izin-izin(Tambang, Sawit, HPH, dan HTI),” ujarnya lagi.
Firdaus Cahyadi Direktur Eksekutif Satu Dunia, membenarkan jika para capres dan cawapres, baik nomor urut 01 dan 02, masih sangat minim mengangkat isu lingkungan selama berkampanye.
Baca Juga:Eksaminasi Putusan Tambang di Meratus, Walhi Libatkan Tiga 'Guru Besar'
Bahwa capres dan cawapres nomor urut 01 dan 02 sama-sama minim membahas isu lingkungan selama kampanye terutama pada debat kedua. Hasil pantauan, capres-cawapres 01, hanya 15 kali dan 02, baru 11 kali membicarakan isu lingkungan hidup di dalam kampanye mereka.
Jumlah itu kalah jauh jika dibanding isu ekonomi yang sebanyak 234 kali dibahas oleh pasangan 01, sedangkan 02 sebanyak 340 kali. Sepanjang pemantauan konten dilakukan di media sosial kedua kandidat capres dan cawapres, dia melihat para kandidat absen dalam membahas isu lingkungan.
"Ternyata tidak menjadi kepedulian para capres-cawapres untuk dijadikan isu kampanye," jelasnya.
Baca Juga:Pemerintah Hadir, Masyarakat Adat Meratus Kuat
Baca Juga:Masyarakat Adat "Benteng Terakhir" Pegunungan Meratus
Reporter: Reza Rifani
Editor: Fariz Fadhillah