Hot Borneo

Terungkap Fakta Pria Tewas Tergantung di Sungai Rangas Hambuku Banjar

Terungkap Fakta Pria Gantung Diri di Pohon Mangga di Sungai Rangas Hambuku, Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Kalsel

Featured-Image
Kepolisian mengevakuasi korban tewas tergantung di pohon, di Desa Sungai Rangas Hambuku, Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Jumat (16/6). Foto-istimewa.

bakabar.com, MARTAPURA - Terungkap fakta di balik tewasnya Fahmi yang ditemukan tergantung di pohon mangga, Desa Sungai Rangas Hambuku, Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Kalsel, Jumat (16/6).

Mulanya seorang petani menemukan korban tergantung di pohon mangga di pinggir areal perasawahan Jalan Irigasi Desa Sungai Rangas Hambuku.

Si petani tadi langsung melaporkan ke Kepala Desa Penggalaman, sebab lokasi penemuan lebih dekat ke Desa Penggalaman.

"Sekitar jam sembilan tadi, saya temukan ada orang tergantung di pohon, sepertinya sudah lama meninggalnya," ujar Nur Ifansyah, Pambakal Penggalaman.

Baca Juga: Geger! Pria Tewas Tergantung di Pohon Desa Sungai Rangas Hambuku Banjar

Korban bernama Fahmi (37) tersebut merupakan warga Desa Sungai Rangas Hambuku. Kesehariannya bertani.

Ia memang sudah tidak pulang ke rumah sejak tiga hari lalu, tepatnya pada Selasa (13/6) malam. "Almarhum pergi dari rumah sejak habis isya malam Rabu (Selasa 13/6),” ucap keluarga korban.

Kala itu, Fahmi pun berpamitan sambil berkata ingin pergi ke rumah temannya. Namun sejak itu ia tidak lagi pulang ke rumah. Pihak keluarga sempat mencari keberadaan Fahmi di rumah keluarga hingga bertanya kepada temannya.

Di sisi lain, kepolisian menduga kuat korban mengakhiri hidupnya lantaran sedang depresi akibat masalah utang.

"Dari keterangan keluarganya, korban ada memesan pupuk lewat online, duitnya ngutang sama tetangga, tetapi pupuk yang dipesan tidak datang," ujar Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyar melalui Kasi Humas AKP H Suwarji.

Baca Juga: Aksi Curanmor di Mesjid Al-Khair Banjarmasin, Polisi Geber Penyelidikan

Awalnya dia berhutang Rp2.5 juta, kemudian minjam lagi ke tetangga Rp6 juta sesuai dengan permintaan pihak online yang menjual pupuk.

"Namun pupuknya sampai saat ini belum juga datang, sehingga korban mengalami depresi," ujar Suwarji.

Sementara dari hasil visum di RSUD Ratu Zalecha Martapura oleh tim Inafis Polres Banjar, tidak ditemukan adanya luka terbuka maupun luka lebam di tubuh korban akibat pukulan benda tajam ataupun benda tumpul.

"Hanya ditemukan luka bekas jeratan tali di leher korban," tandas Suwarji.

Editor


Komentar
Banner
Banner