bakabar.com, BANJARMASIN – Wali Kota Ibnu Sina menyebut kabut asap di Banjarmasin adalah kiriman dari daerah luar.
Namun, sebut dia, kabut ini tidak menimbulkan dampak menyeluruh bagi warga ibu kota Kalsel itu.
“Ini memang tidak kita duga, tapi tidak semua (wilayah) di Kota Banjarmasin kena dampak,” kata Ibnu saat ditemui bakabar.com di Restoran Lima Rasa, Rabu (23/10) siang.
Dia mengatakan kabut asap hanya datang sewaktu-waktu dan pada daerah tertentu saja.
“Misal malam tadi, kawasan Banjarmasin Barat dan Selatan yang terkena. Tapi begitu masuk ke tengah kota hampir tidak ada,” papar dia
Kabut asap, menurutnya, datang akibat pengaruh dan dorongan angin yang mengarah ke Banjarmasin.
Untuk itu, pemerintah telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menanggulangi masalah ini.
“Secara umum memang mengganggu kondisi Kota Banjarmasin,” jelas dia.
Maka, hari ini pemerintah dengan Balakar, BPK, BPBD, dan Damkar berkoordinasi membantu daerah tetangga untuk pencegahan karhutla.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin M Ilmi membenarkan perkataan Ibnu.
Saat ini, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan serta dampak dari Karhutla yang masih terus membayangi Kalsel.
Dia turut melaporkan pada hari ini pun masih ditemukan titik-titik api. Satu di antaranya pada kawasan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar.
“Karena ini lahan gambut. Kecuali musim hujan baru benar-benar bisa dipadamkan,” kata dia
Diwartakan sebelumnya, karhutla masih menghantui Kalsel. Dampaknya terasa sampai Banjarmasin.
Pantauan bakabar.com pada Rabu (23/10), kabut asap muncul sebelum matahari terbit. Dari malam hingga menjelang pagi hari.
Lepas pagi, asap mulai menipis seiring kemunculan matahari, menyebar di seputaran jantung ibu kota Kalsel.
Baca Juga:Sabu dalam Permen, Pria Salon di Tanbu Kena Ciduk
Baca Juga:Banjarmasin Diteror Kabut Asap Kiriman, Sampai Kapan?
Baca Juga:PT MIB dan PT BIT Diduga Jadi Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Kalsel
Baca Juga:Ada Plang dan Garis Polisi di Areal Karhutla Banjar
Baca Juga:Kabut Asap Masih Meneror, BMKG: Musim Hujan Mundur
Reporter: Musnita SariEditor: Fariz Fadhillah