bakabar.com, BANJARMASIN –Menggunakan perahu motor, bakabar.com mulai menyalurkan bantuan ke warga terdampak banjir di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kamis (21/1).
Butuh waktu lebih dari sejam lamanya rombongan awak media ini menjangkau Desa Lok Rawa, salah satu kawasan terdampak banjir parah di Batola.
Andai akses jalan tak terendam air, biasanya hanya butuh waktu lebih kurang 36 menit dari Banjarmasin. Desa Lok Rawa berada 43 kilometer dari Marabahan, pusat Batola.
Sepekan dilanda banjir, ketinggian air di desa tepi sungai ini mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa.
“Sebenarnya masih banyak yang mau kita tuju. Namun karena waktu terbatas dan akses jalan yang terendam kita hanya sampai Lok Rawa,” jelas Pemimpin Umum bakabar.com, Budi Ismanto.
Di Desa Lok Rawa, ratusan paket bantuan diserahkan langsung ke ribuan warga di empat RT terdampak banjir.
Warga bersyukur mendapat bantuan dari warga Banjarmasin setelah lebih dari sepekan lamanya terisolir akibat kepungan banjir.
“Sebenarnya kami juga mau menjangkau kawasan sekitar Lok Rawa lain yang masih terisolir akibat banjir, namun mobil tidak bisa masuk hanya truk besar,” ujarnya.
Bantuan yang diterima media ini berasal dari uluran tangan para dermawan yang terkumpul sejak Minggu (17/1). Posko berlokasi di kantor bakabar.com, Jalan Mayjen Sutoyo S, RT 08/29, Banjarmasin Tengah.
Paket bantuan siang tadi berupa bahan makanan, pakaian layak pakai hingga masker itu disalurkan melalui dermaga Sungai Andai, Banjarmasin. Bantuan dipasok menggunakan tiga kelotok milik relawan BPK MG Elang. Selain sigap membantu proses bongkar muat ke tiga kelotok yang tersedia, BPK satu ini juga ikut menyalurkan bantuan.
“Antusiasme warga di Banjarmasin menyumbang cukup besar. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Batola,” ujar Budi.
Meski diadang keterbatasan armada, dan waktu, bantuan tahap kedua rencananya kembali disalurkan akhir pekan nanti.
Sebagai pengingat, banjir melanda 11 kabupaten atau kota di Kalsel, termasuk Barito Kuala, sepekan belakangan.
Sebanyak 56.857 warga terpaksa mengungsi. Sementara, 59.662 rumah rusak-rusak.
Banjir turut merusak sejumlah infrastruktur, antara lain 21 jembatan, 110 rumah ibadah, 76 sekolah, dan jalan 18.295 meter.
BPBD Kalsel mencatat 404.690 jiwa dari 127.374 kepala keluarga terdampak, meski di sejumlah daerah banjir dilaporkan berangsur surut.
Data Lembaga Penerbangan, dan Antariksa Nasional (Lapan), luasan genangan banjir terbesar berada di Barito Kuala dengan 60 ribu hektare, Kabupaten Banjar 40 ribu hektare, Tanah Laut 29 ribu hektare, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 12 ribu hektare, Hulu Sungai Selatan 11 ribu hektare, Tapin 11 ribu hektare, dan Tabalong sekitar 10 ribu hektare.