bakabar.com, JAKARTA – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola menegaskan dirinya tetap setia terhadap The Citizens meski raksasa Premier League itu tengah dirundung masalah peraturan keuangan oleh operator Liga Inggris.
Sang juara bertahan Liga Inggris berpeluang dihukum pengurangan poin bahkan degradasi dari kompetisi teratas Inggris, jika mereka terbukti bersalah melanggar aturan tentang Financial Fair Play (FFP).
Terkait hal tersebut, Pep Guardiola sebelumnya pernah mengatakan bahwa dirinya bisa saja hengkang dari Etihad Stadium jika manajemen City kedapatan berbohong, terkait tudingan pelanggaran tersebut.
“Pemikiran pertama saya adalah bahwa kami telah dikutuk,” ujar Pep Guardiola dilansir dari AFP seperti dikutip Antara, Sabtu (11/2).
Baca Juga: Chelsea Perpanjang Kontrak Thiago Silva Sampai Musim Panas 2024
“Seandainya kami bersalah, kami akan menerima apa yang diputuskan oleh operator Liga Inggris. Namun apa yang terjadi jika situasi yang sama seperti [kasus] UEFA terjadi, kami tidak bersalah? Apa yang dapat dilakukan untuk merestorasi atau membayar kembali kerusakan kami,” sambungnya.
Namun, baru-baru ini Pep Guardiola menegaskan dirinya akan tetap berada di bangku kepelatihan Manchester City meski The Citizens tengah dirundung masalah FFP.
“Saya tidak pindah dari kursi ini. Saya dapat menyakinkan Anda bahwa saya ingin bertahan,” kata pelatih asal Spanyol itu.
“Terkadang saya memiliki keraguan karena tujuh atau delapan tahun merupakan waktu yang panjang, namun saat ini saya tidak mau pergi,” jelasnya.
Baca Juga: Pelatih PSG: Lionel Messi Absen Lawan Monaco
Guardiola belakangan ini baru saja memperpanjang masa baktinya di Etihad Stadium hingga 2025. Bersama The Citizens itu merupakan masa kerja terpanjang Guardiola selama menjalani karier sebagai pelatih.
Kendati demikian, Guardiola meyakinkan bahwa masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh manajemen City tidak akan mengganggu para pemainnya.
“Ketika itu terjadi pada Senin, ada banyak rumor, ada banyak kebisingan. Saya memiliki perasaan bahwa ketika pertandingan kembali dimainkan, orang-orang kembali melakukan pekerjaan yang harus mereka lakukan. Para pemain di lapangan, dan para pengacara di persidangan,” pungkasnya.