Pemkab Tabalong

Tari ‘Barakat Akur’ Warnai Puncak Harjad ke-56 Tabalong

apahabar.com, TANJUNG – Tari ‘Barakat Akur’ mewarnai peringatan puncak Hari Jadi ke-56 Kabupaten Tabalong yang digelar…

Featured-Image
Para penari dari Komunitas Seni Budaya GENTA membawakan tari ‘Barakat Akur’ di depan Wagub Kalsel dan undangan lainnya. Foto-apahabar.com/Muhammad Al-Amin

bakabar.com, TANJUNG – Tari ‘Barakat Akur’ mewarnai peringatan puncak Hari Jadi ke-56 Kabupaten Tabalong yang digelar pemerintah setempat di Halaman Pendopo Bersinar Pembataan Kecamatan Murung Pudak, Selasa (7/12).

Tari ‘Barakat Akur’ dibawakan para penari dari Komunitas Seni Budaya GENTA (GENerasi TAbalong).

Tarian ini merupakan karya tari yang berpijak pada gerakan khas dari berbagai tari daerah di Indonesia seperti Banjar, Dayak, Bali, Papua, Sunda, Aceh, Sulawesi dan Minang yang digabung dalam satu tarian kreasi hasil karya anak banua Bumi Sarabakawa.

Tari ‘Barakat Akur’ menggambarkan kehidupan masyarakat Tabalong yang heterogen namun berjalan sangat harmonis, saling menghormati dan menghargai meskipun dilatarbelakangi oleh berbagai keberagaman suku, adat istiadat, bahasa dan budaya.

Keberagaman ini bukan masalah tapi sebuah berkah dalam mengikat persaudaran, memperkokoh persatuan dan merekat kekuatan dalam memberikan kontribusi untuk Kalimantan Selatan sebagai provinsi penyangga ibu kota negara.

‘Barakat Akur’, hidup berdampingan sudah berlangsung sejak dahulu kala, beratus-ratus tahun lamanya. Seiring rentak, bahu membahu, hidup akur pantang mundur, bersama-sama memberikan pengabdian terbaik menuju Tabalong Terdepan.

Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan (Disdik) Tabalong, Masdulhak Abdi mengatakan, dinamakan tarian Barakat Akur, dikarenakan banyaknya warga masyarakat dari suku lain yang sudah lama tinggal bersama warga asli Kalimantan Selatan.

"Kehadiran mereka juga banyak memberikan kontribusi dalam kemajuan bagi Kabupaten Tabalong," ucapnya.

Berbagai tarian yang ditampilkan ini juga merupakan kolaborasi dari berbagai pemuda-pemudi Kabupaten Tabalong yang mencintai kesenian tari tradisional.

"Penarinya 13 orang, pemain musik 6 orang dan kru lainnya 5 orang," ungkap Abdi.

Kata Abdi, meski masyarakat Tabalong hidup secara heterogen dengan berbagai keragamannya namun mereka bisa bersatu.

“Pesan tarian tersebut, kita tidak bisa membangun Tabalong tanpa kerjasama untuk menjadikan Tabalong yang lebih baik, dan Tabalong terdepan," pungkas Masdulhak Abdi.

Komentar
Banner
Banner