bakabar.com, CIKARANG - Unggul lebih dulu menjadi kunci Bhayangkara FC, ketika menahan agresivitas Barito Putera dalam pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Rabu (5/4).
Bhayangkara FC tidak membutuhkan waktu lama untuk mencetak gol. Berawal dari akselerasi Dendy Sulistiawan di kanan lapangan, bola lantas diumpan ke depan gawang.
Selanjutnya Alex Martin Ferreira yang sedianya dikawal dua pemain, sukses menyundul bola dan membawa Bhayangkara memimpin di menit 7.
Melalui skema yang nyaris serupa, Bhayangkara mendapat peluang emas di menit 10. Namun sepakan Dendy Sulistiawan masih melebar dari sasaran.
Akhirnya Bhayangkara mencetak gol lagi di menit 14 melalui Alex Martin. Namun kemudian dianulir wasit, karena sang pencetak gol sudah terjebak offside.
Meski tidak disahkan, gol tersebut kembali memperlihatkan kelemahan Barito Putera tanpa Renan Alves di lini pertahanan.
Faktanya sejumlah umpan silang ke kotak penalti yang dilepaskan Bhayangkara, beberapa kali salah diantisipasi duet bek tengah Muhammad Firly dan Yuswanto Aditya.
Barito Putera memperoleh peluang pertama di menit 18. Gustavo Tocantins menyambar crossing Frank Sokoy, tetapi masih bisa diantisipasi kiper Aqil Syafiq.
Peluang terbaik Barito terjadi di menit 34, ketika Gustavo Tocantins berhasil meneruskan umpan Ferdiansyah dari sayap kiri.
Akan tetapi peluang tersebut hanya menghasilkan sepak pojok, karena bola sepakan Gustavo dapat diblok Dimas Julian Pamungkas.
Sedianya dengan skema permainan yang diperagakan, Barito Putera mampu berkreasi sepertiga akhir tuan rumah. Akan tetapi upaya ini belum dibarengi ketepatan pengambilan keputusan akhir.
Baca Juga: Tugas Berat Barito Putera Hadapi Bhayangkara FC di Wibawa Mukti
Mengawali babak kedua, Barito Putera berusaha mendominasi penguasaan bola. Sebaliknya Bhayangkara bermain sedikit dalam dan sesekali melancarkan serangan balik.
Barito mendapatkan dua peluang beruntun di menit 54 melalui kerja sama apik yang digalang sejak lini tengah.
Upaya pertama melalui sepakan Mike Ott, masih dapat diblok. Selanjutnya bola rebound yang disambar kaki Rizky Rizaldi Pora, kembali ditahan kaki Ruben Sanadi di dekat garis gawang.
Kemudian di menit 57, giliran Aqil Syafiq yang beraksi mematahkan sepakai Gustavo Tocantins sembari membalik badan.
Memasuki menit 65, dua peluang emas Barito kembali terbuang. Upaya pertama dari sepakan Mike Ott yang menerima umpan tarik Gustavo, masih sedikit melenceng di kanan gawang.
Tak lama berselang, giliran Gustavo yang lolos dari jebakan offside di kotak penalti dan langsung melepas tembakan. Pun bola hanya menerpa bidang kosong di samping gawang.
Dalam tekanan bertubi-tubi Barito Putera, Bhayangkara FC nyaris membunuh pertandingan di menit 76.
Alex Martin dalam posisi bebas untuk menerima umpan silang Matias Mier dari kiri. Akan tetapi sepakan yang dilakukan Alex sambil menjatuhkan diri, hanya melipir kiri luar gawang.
Usaha keras Barito Putera baru berbuah di menit 80. Buyung Ismu Lessy yang baru masuk di menit 74, berhasil memecah kebuntuan Laskar Antasari.
Gol diawali tendangan bebas Rizky Rizaldi Pora. Selanjutnya bola disapu barisan pertahanan Bhayangkara FC dan mengarah ke depan Buyung.
Selanjutnya tanpa kawalan, Buyung Ismu melepas sepakan mendatar yang melaju mulus ke gawang tuan rumah.
Barito nyaris berbalik memimpin di menit 88, ketika Slamet Budiono berlari sendirian ke kotak penalti lawan, setelah menerima umpan terobosan Mike Ott.
Namun setelah posisi satu lawan satu di depan gawang, tembakan Slamet gagal menaklukkan Aqil Syafiq.
Hingga pertandingan berakhir, skor imbang tidak berubah. Barito pun bertahan di peringkat 15 klasemen sementara dengan 35 poin.