Kalsel

Tak Ucapkan Dukacita, Habib Banua Tantang Presiden ke Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Anggota DPD RI Habib Abdurrahman Bahasyim atau lebih akrab disapa Habib Banua menantang Presiden…

Featured-Image
Senator Habib Banua memandang bahwa pemungutan suara ulang baik untuk demokrasi Kalsel. Foto: Antara

bakabar.com, BANJARMASIN– Anggota DPD RI Habib Abdurrahman Bahasyim atau lebih akrab disapa Habib Banua menantang Presiden Jokowi datang melihat kondisi Kalimantan Selatan yang sedang dilanda banjir.

Tantangan tersebut dilontarkan Habib Banua setelah mengetahui Kalsel tak mendapat ucapan dukacita dari Jokowi.

“Saya mengajak presiden untuk ke Kalimantan Selatan. Biar beliau melihat langsung,” ujar Habib Banua saat dimintai komentar soal ucapan dukacita Presiden, Jumat (15/1).

Habib Banua juga mempertanyakan bagaimana bisa bencana alam yang begitu dahsyat sepanjang sejarah Kalsel bisa luput dari perhatian Jokowi.

Padahal, akibat bencana ini puluhan ribu rumah dan warga Kalsel menjadi korban.

“Saya sangat sedih dengan ucapan dukacita Presiden yang sepertinya lupa sama Kalimantan Selatan. Saya ingin menanyakan kepada presiden, apakah Kalimantan Selatan sudah tidak ada di hati beliau?” tanyanya.

Bahkan Habib bilang akibat bencana ini kesehatan ekonomi warga Kalsel saat ini sedang terancam. Namun itu belum cukup menarik perhatian Presiden.

“Apakah itu tidak cukup menggerakkan hati presiden kami untuk memberikan perhatian walau hanya ucapan belasungkawa,” ucapnya.

Sementara itu Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan ( Walhi Kalsel), Kisworo Dwi Cahyono heran mengapa bencana di Kalsel luput dari perhatian Jokowi.

Menurutnya ini sangat ironis. Sementara Kalsel merupakan salah satu provinsi penyumbang terbesar dari segi sumber daya alam.

“Bukan maksudku mengesampingkan bencana di provinsi lain. Tapi kok enggak masuk informasi ke Presiden banjir di Kalsel. Apakah cuma dikuras Sumber daya alamnya saja?” ucap Kisworo.

Kisworo menduga tak sampainya informasi bencana alam di Kalsel akibat buruknya koordinasi pemerintahan daerah dengan pusat.

“Artinya komunikasi dan koordinasi elite politik dan pemerintah kita di daerah kurang maksimal. Atau buruk. Padahal kondisi Banjir di Kalsel sangat parah. Tapi masih saja belum menjadi perhatian Presiden,” tukasnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo membuat ucapan dukacita di akun resmi IG atau instagram-nya, Jumat (15/1).

Sayang, Jokowi absen mengucapkan dukacita kepada warga di provinsi Kalsel yang sedang dilanda banjir parah.

Dalam akun instagram-nya yang di-posting sekira pukul 16.50 Wita dan mendapat like sebanyak 1,6 juta lebih itu, Jokowi menulis soal bencana gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang terjadi di Sulawesi Barat dini hari tadi.

“Mendengar adanya gempa di Sulbar, saya langsung menghubungi Gubernur Sulawesi Barat melalui sambungan telepon, pagi tadi,” tulis Presiden.

“Saya juga memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Menteri Sosial, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya, untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban, serta melakukan perawatan kepada yang luka-luka,” sambungnya.

Kemudian Jokowi juga menyinggung soal bencana longsor di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat pada 9 Januari lalu.

“Untuk penanganan longsor di Kabupaten Sumedang, saya juga telah memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera melakukan relokasi warga terdampak bencana,” tulisnya lagi.

Jokowi menyampaikan dukacita atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia kepada para korban.

“Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia. Semoga segenap keluarga yang ditinggalkan diberiNya kesabaran,” tulisan Jokowi di alenia terakhir.

Sontak, postingan itu dibanjiri komentar warga Kalsel. Mereka mengingatkan Jokowi bahwa di wilayah mereka juga tengah dilanda banjir parah yang hampir terjadi di seluruh wilayah Kalsel.

“KALSEL PAKKKKKKK,” tulis akun aciim_aciim.

“Tolong pak di Kalimantan Selatan sedang banjir bandang hampir di seluruh kabupaten,” tulis akun almiramiira.

“Kalimantan Selatan juga kena musibah pak Jokowi,” ditulis akun al_ghifari777.

Pemerintah Provinsi Kalsel menaikkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana banjir.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menginstruksikan kepala daerah melakukan langkah-langkah strategis dalam penanganan banjir.

“Segera lakukan langkah-langkah nyata untuk penanggulangan bencana yang dikoordinir oleh BPBD,” ujar Sahbirin, Kamis pagi.

Hingga kemarin, BPBD melaporkan 67.842 jiwa dari 20.541 kepala keluarga di Kalsel ikut terdampak banjir. Banjir kali ini juga mengakibatkan 19.452 rumah terendam.

img

Infografis: bakabar.com/Zulfikar

Anggota Komisi V DPR RI Rifqinizamy Karsayuda siang tadi bersurat ke Presiden Jokowi terkait banjir besar di Kalsel.

"Atas nama masyarakat Kalimantan Selatan, selaku Anggota DPR/MPR-RI daerah pemilihan provinsi tersebut, izinkan saya menjalankan tugas konstitusional untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan daerah pemilihan saya kepada bapak perihal terjadinya banjir yang sangat masif terjadi di provinsi ini, beberapa waktu terakhir," ucap Rifqinizamy Karsayuda dalam surat tersebut.

Bencana tersebut, kata dia, melanda hampir semua wilayah kabupaten atau kota se-Kalsel. Antara lain Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan dan Balangan.

Dari wilayah tersebut, menurutnya, Banjar, Hulu Sungai Tengah, dan Tanah Laut merupakan daerah terparah.

"Hingga melumpuhkan aktivitas warga setempat."

Menurutnya, selain persoalan penanganan pengungsian, tempat, logistik, kebutuhan pokok, evakuasi warga dan lain-lain, bencana ini juga telah menghancurkan beberapa infrastruktur vital di Kalsel.

Di antaranya seperti rusak dan putusnya poros jalan nasional yang juga merupakan akses utama ke seluruh wilayah Kalsel, bahkan ke Kaltim dan Kalteng.

"Berdasarkan hal di atas, saya memohon dengan segala kerendahan hati agar bapak memberikan perhatian dan tindakan yang cepat dari pemerintah pusat untuk menangani seluruh aspek akibat bencana banjir di Kalsel ini," pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner