bakabar.com, BANJARMASIN - Menjelang Ramadan, sejumlah harga kebutuhan pokok merangkak naik, termasuk gula.
Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel, H Aftahuddin mengatakan kenaikan harga gula putih tidak hanya disebabkan akan memasuki bulan Ramadan tapi juga Harga Patokan Petani (HPP).”Naiknya harga gula sendiri karena adanya isu kenaikan HPP pemerintah,” katanya.
Kepadabakabar.comdia mengatakan kenaikan harga gula jelang Ramadan sendiri akibat dari rencana pemerintah yang ingin menaikkan HPP gula kristal putih ditingkatan petani tebu.
Sekarang, harga jual gula putih tingkat eceran Rp 13.000 per kilogam. Sedangkan tingkat distributor Rp12.400 per kilogram.
H Aftah menyebut, harga yang saat ini dijual eceran termasuk mahal, biasanya harga berkisar Rp12.000 per kilogram..
Menurutnya harga gula tahun ini lebih mahal dibanding momentum yang sama tahun sebelumnya. Seperti diketahui, konsumsi gula di Banjarmasin akan selalu mengikat setiap kali jelang Ramadan di banding hari biasa. Hal itu tidak lain untuk pembuatan kue-kue khas Banjar yang salah satu bahan utamanya adalah Gula putih.
“Di distributor saat ini masih dikisaran 4.000 ton stok. Jumlah inisangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk 15 hari ke depan,” katanya.
Untuk stok H Aftah mengatakan 4.000 ton adalah stok berjalan. Stok tersebut akan terus di tambah dari pulau Jawa lewat jalur laut. “Kalau stok mencukupi, namun untuk harga memang sulit kita tekan,” Ucapnya.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Permintaan Gula di Kalsel Capai 15 Persen
Baca Juga: Usung Program Branchless Banking, Mandiri Optimis Majukan UMKM Kalsel
Baca Juga:Triwulan I 2019, Sumber Pajak Reklame Banjarmasin Terendah
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Melambat, Deputi Gubernur BI Ungkap Penyebabnya
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif