Tak Berkategori

Syekh Muhammad Kasyful Anwar dan Keistimewaan Beliau yang Melegenda

apahabar.com, BANJARMASIN – Syekh Muhammad Kasyful Anwar adalah ulama Tanah Banjar yang turut berperan dalam penyebaran…

Featured-Image
Jadwal haul. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Syekh Muhammad Kasyful Anwar adalah ulama Tanah Banjar yang turut berperan dalam penyebaran Islam di Kalimantan. Pendiri Pondok Pesantren Darussalam Martapura ini menjadi pimpinan di saat-saat krusial, zaman penjajahan Belanda, Jepang, hingga menjelang Indonesia merdeka.

Di bawah kepemimpinan beliau, sistem pendidikan yang semula berupa majelis taklim atau halaqoh diperbaharui menjadi sistem pendidikan formal, yakni Madrasah Darussalam. Para santri yang lulus dari pesantren tersebut kemudian disebar ke penjuru Kalimantan.

Dalam menjalankan dakwahnya, Syekh Kasyful Anwar bukan tanpa hambatan. Gangguan kerap dilancarkan penjajah pada beliau, namun Tuhan selalu memberi pertolongan.

Seperti diceritakan Guru Bahtini, menurut riwayat tentara Jepang pernah bermaksud menggugurkan batu besar tepat di atas kepala Syekh Kasyful Anwar, saat beliau berjalan di bawah jembatan menuju Pondok Pesantren Darussalam.

Ajaibnya, batu itu tertahan di udara, seolah ada orang yang menahannya. Dan batu itu jatuh setelah Syekh Kasyful tidak lagi berada di bawahnya.

"Itulah keistimewaan beliau," ucap Alumni Pondok Pesantren Darussalam yang kini menjadi Pimpinan Thoriqoh Alawiyin Banjarmasin itu.

Keistimewaan Syekh Kasyful Anwar bukan saja terhindar dari marabahaya, tapi konon juga memiliki keistimewaan lainnya.

Seperti diceritakan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani -Abah Guru Sekumpul-dalam majelis beliau, apabila wajah Syekh Kasyful Anwar menengadah dengan pandangan ke atas, maka para murid beliau cepat mengambil alat tulis dan mencatat apa yang keluar dari mulut beliau.

Karena pada saat itu, beliau sedang berhubungan rohani dengan sang guru -Syekh Bakri Syatha-.

Syekh Muhammad Kasyful Anwar wafat dalam usia 55 tahun pada malam Senin pukul 09.45 Wita, tanggal 18 Syawal 1359 H/18 September 1940 M, dan dimakamkan di Kampung Melayu, Martapura.

Pada hari Kamis 20 Juni hingga 22 Juni 2019 akan digelar rangkaian peringatan haul beliau di di Kubah Makam beliau, Kampung Melayu, Martapura.

Baca Juga: Menuju Haul Syekh Kasyful Anwar ke-81, Sosok Dibalik Pendidikan Formal Ponpes Darussalam

Baca Juga: Ada Banyak Ulama yang Dihauli di Syawal, Berikut Daftarnya

Baca Juga:Ketika Mengetahui Pembunuh Sang Ayah, Ini yang Dilakukan Habib Umar

Baca Juga: Riwayat Rida Abah Guru dan Guru Ibad yang Bermakna Simbolis

Editor: Muhammad Bulkini

Komentar
Banner
Banner