bakabar.com, BANJARMASIN – Tes usap atau swab massal tengah gencar di Kalimantan Selatan. Targetnya mencapai 10 ribu orang.
Gencarnya pemerintah melakukan uji lendir, guna mempercepat pelacakan Covid-19.
“Dengan dilakukan swab massal ini, potensi penemuan kasus yang selama ini belum ditemukan akan bertambah besar,” ucap Pakar Epidemiologi Kalsel, dr H IBG Dharma Putra kepada bakabar.com, Sabtu (15/8).
Ia memprediksi kasus terkonfirmasi positif akan meningkat hingga 50 persen atau sekitar 5 ribu kasus baru.
Hingga Sabtu (15/8), penularan Covid-19 di Kalsel sudah mencapai 7.053 kasus positif. Hari ini dilaporkan bertambah sebanyak 64 kasus, terdiri dari 16 orang di Kotabaru, 6 orang di Banjar, 3 orang di Barito Kuala, 6 orang di HSS, 12 orang di HST, 3 orang di Tanah Bumbu dan 18 orang di Banjarmasin.
“Prediksi kasus di lapangan masih banyak. Ini berasal dari kasus yang tak ditemukan sebelumnya dengan berbagai penyebab,” beber dia
Upaya percepatan yang dilakukan pemerintah, kata Dharma, akan dapat digunakan untuk mengetahui besarnya penularan di lapangan.
Sehingga, treatment akan lebih mudah diberikan pada pasien baru tersebut.
“Jika semuanya ditemukan, setelah itu dilanjutkan dengan pelaksanaan protokol pencegahan secara ketat. Dengan konsisten dari semua masyarakat, niscaya swab ini bisa menjadi momentum mencapai puncak,” lanjut Direktur Utama RSJ Sambang Lihum ini.
Jika mengamati data harian yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas percepatan dan penanganan Covid-19, sebagian besar pasien sembuh berasal dari perawatan karantina. Dengan kata lain, kasus Covid-19 di Kalsel didominasi pasien dengan gejala ringan.
Seperti pada hari ini, penambahan pasien sembuh sebanyak 42 orang yaitu karantina Tanah Laut 13 orang, karantina Banjar 4 orang, karantina HSS 1 orang, karantina HST 5 orang dan karantina Banjarmasin 19 orang. Seluruhnya menjadi 4.380 pasien sembuh.
Sementara, pasien Covid-19 yang meninggal dunia ada 4 orang berasal dari Banjar 1 orang, HSS 2 orang dan HST 1 orang. Totalnya menjadi 321 kasus kematian akibat Covid-19
Editor: Fariz Fadhillah