Kalsel

Susuri Sungai, FJPI Kalsel Distribusikan Bantuan ke Desa Terisolir Kabupaten Banjar

apahabar.com, BANJARMASIM – Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menyisir desa-desa yang terisolir…

Featured-Image
FJPI Kalsel menyalurkan bantuan ke desa-desa terisolir di Kabupaten Banjar. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIM – Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menyisir desa-desa yang terisolir banjir di Kabupaten Banjar.

FJPI Kalsel mendistribusikan bantuan bagi warga terdampak banjir di Kabupaten Banjar tepatnya di Desa Sungai Pinang, Kecamatam Sungai Tabuk, Minggu (14/2).

“Lokasi ini dipilih karena kondisi desa yang cukup jauh dan jarang tersentuh bantuan,” ujar Dina Qomariah koordinator penyerahan bantuan korban banjir dari FJPI Kalsel.

Tak kalah dengan para relawan lainnya, para perempuan tangguh ini ikut berendam berjam-jam menuju lokasi banjir.

Mereka menumpangi 4 unit perahu motor ukuran kecil menembus lokasi banjir. Tantangan yang mereka hadapi kali ini adalah menyusuri sungai-sungai kecil yang bermuara di Sungai Martapura.

Bantuan yang diberikan berupa paket bahan pokok, obat-obatan, biskuit dan peralatan mandi.

Bantuan yang disalurkan PJPI Kalsel itu bersumber dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa dan para donatur lainnya.

Dina mengatakan, bantuan tidak bisa dikirim lewat jalur darat jalan rusak hingga putus dan hanya bisa menggunakan perahu kecil.

“Air bersih juga masih minim di lokasi, warga masih menggunakan genangan banjir untuk minum dan memasak,” ujar Dina.

Menurut Dina, sebagian warga juga masih mengungsi di beberapa lokasi, seperti di bedengan sawah dan jembatan-jembatan penghubung antar rumah di desa tersebut.

Sementara mantan Kepala Desa Sungai Pinang, Arfan menerangkan sejak banjir datang, semua warga tak bisa beraktivitas. Sawah hingga kebun mereka terendam, hingga rumah warga pun masih dimasuki air.

“Tidak ada lagi yang kami lakukan, pohon-pohon pisang, jeruk dan sirsak yang biasa jadi andalan kami untuk dijual kini mati semua. Sawah juga hingga kini masih terendam air banjir. Kami hanya berharap bantaun seperti ini untuk bisa bertahan,” jelasnya.

Sementara, Nenek Zainab (70) berterima kasih dan bersyukur setelah mendapat kiriman bantuan dari FJPI. Dia mengatakan hanya bisa bertahan hidup dari bantuan yang dikirim relawan.

“Terima kasih cu, kami selama ini hanya tergantung dari bantuan yang masuk ke desa ini,” ucap Nene Zainab.



Komentar
Banner
Banner