bakabar.com, MARTAPURA - Diduga akibat banjir kiriman dari Pengaron, sungai di Martapura menguap. Akibatnya beberapa desa pun kebanjiran, Minggu (27/12)
Lokasi yang terendam di antaranya Desa Tunggul Irang, Bincau Muara, Labuan Tabu dan Jingah Habang.
Diungkapkan Masni (57), warga Tunggul Irang RT 03, air sudah mulai menggenangi jalanan sejak tadi subuh sekitar pukul 05.00 Wita.
“Bahkan bagian dapur rumah saya sudah terkena banjir. Juga beberapa dari rumah warga ada yang tergenang seluruhnya, dan mereka mengungsi," ungkapnya.
Luapan sungai Martapura tersebut, ujar Masni, diperkirakan bisa bertahan hampir satu minggu. Tentu hal ini akan mengakibatkan berbagai penyakit kulit.
“Karena itu, kita membutuhkan obat-obatan, terutama salep. Karena biasanya karena kaki terlalu sering terendam air, mengakibatkan iritasi,” ucapnya.
Selain itu, Masni mengatakan, jika pihaknya juga takut akan adanya hewan berbisa yang muncul karena banjir.
“Kami juga was-was jika adanya hewan melata yang memasuki pemukiman, karena hewan-hewan ini juga menyelamatkan diri dari banjir dan takutnya menyerang warga,” katanya.
Dari pantauan bakabar.com di tempat kejadian, beberapa jalan dari Tunggul Irang menuju Desa Karang Intan sebagian ada yang hampir tidak bisa dilewati dengan kendaraan bermotor. Karena luapan itu, air semakin tinggi dan arus yang lumayan deras.
Masni, juga mengharapkan agar instansi yang bersangkutan bisa menyalurkan bantuan. Karena tahun sebelumnya air merendam pemukiman hingga satu minggu bahkan lebih.
“Kami mengharapkan bantuan dari instansi terkait karena jika seperti ini terus, kami tidak bisa bekerja seperti biasanya, terutama di sini kebanyakan warganya bekerja sebagai tukang potong ayam,” harpanya.