Kalsel

Sulitnya Polisi Ungkap Penyebab Kematian Satu Keluarga di Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Ahli Kimia dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Muthia Elma menyodorkan pendapatnya. Soal…

Featured-Image
Ada sederet alasan polisi sulit mengungkap penyebab kematian keluarga Saubari. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARMASIN – Ahli Kimia dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Muthia Elma menyodorkan pendapatnya.

Soal adanya kemungkinan korban tewas tertimbun pakaian di Jalan Ratu Zaleha akibat keracunan akibat yang menyala AC.

Namun, untuk mencari kebenaran itu, perlu dilakukan pemeriksaan bagian dalam tubuh jasad melalui autopsi.

Yang menjadi kendala, pihak keluarga enggan hal itu dilakukan. Surat pernyataan untuk tak dilakukan autopsi sudah disampaikan.

“Kalau ke sana kita harus autopsi. Pihak keluarga tak berkenan,” ujar Kapolsek Banjarmasin Timur, AKP Pujie Firmansyah, Sabtu (11/9) kepada bakabar.com.

Dari hasil penyidikan polisi, kuat dugaan apa yang terjadi terhadap korban murni kecelakaan. Tertimbun pakaian hingga kehilangan oksigen.

Dari hasil visum polisi juga tak menemukan tanda-tanda kekerasan yang dialami para korban.

“Visum hasilnya sudah keluar tadi malam, tidak ada tanda kekerasan. Banda tumpul atau tajam. Saksi yang diperiksa ada tiga orang. Tidak ada mengarah ke pidana,” terang AKP Pujie.

Polisi sudah melakukan pengecekan di seluruh ruangan rumah. Hasilnya tak ada ditemukan hal yang mencurigakan.

“Dari hasil lidik ada pengecekan lantai dua yang sudah lama tak dihuni. Kondisi berdebu tebal. Namun tak ditemukan jejak kaki,” katanya.

Dengan demikian polisi menyimpulkan tak ada orang lain saat insiden itu terjadi.

“Kunci tertancap dari dalam. Dan tak ada kerusakan di pintu ataupun jendela,” beber AKP Pujie.

Selain itu, dari keterangan para saksi bahwa korban sempat terlihat berangkat berjualan ke pasar pada Kamis (9/9).

“Keterangan saksi Kamis masih ada kontak. Sempat terlihat ke pasar. Balik ke rumah, setelah itu tak ada lagi kontak,” pungkasnya.

Sebelumnya, satu keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah sekaligus gudang di Jalan Ratu Zaleha, Kompleks Ki Hajar Dewantara 2, Karang Mekar, Banjarmasin Timur, Jumat (10/9) malam.

Satu keluarga yang tewas itu terdiri dari ayah bernama Achmad Saubari (42), istri Shella Fuzita (33) dan anak, Siti Khadijah (6). Mereka adalah warga Teluk Kelayan Banjarmasin Selatan yang ditugasi menjaga rumah tersebut.

Ahli Kimia dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Muthia Elma menduga kematian satu keluarga tersebut akibat keracunan gas karbon monoksida (CO).

Mengapa bisa? Alasannya, terdapat satu buah pendingin ruangan (AC) di lokasi kejadian. Ditambah lagi, kondisi bangunan rumah TKP sangat pengap. Sedikit ruang udara.

"Saya rasa kondisi korban saat itu sudah dalam keadaan lemas. Kemudian korban kemungkinan mencoba menarik sesuatu, namun tidak bisa dengan sempurna sehingga tumpukan pakaian itu bisa jatuh," bebernya.

Komentar
Banner
Banner