bakabar.com, BANJARMASIN – Dua kontainer berwarna hijau tengah berdiri di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kamboja, Jalan Anang Adenansi, Kota Banjarmasin.
Posisinya bertingkat saling tindih satu sama lain. Terlihat kokoh, bahkan jika angin kencang berhembus diyakini tak akan goyah.
Keberadaan besi tua ini digadang bakal jadi perpustakaan untuk penunjang taman baca di lokasi itu.
Bagian Pengerjaan Kontainer, Kontraktor Pembangunan Lanjutan RTH Kamboja, Nanang mengungkapkan, pengerjaan perpustakaan itu ditargetkan memakan waktu dua bulan.
Berdasar Detail Engineering Design (DED), kontainer ini dibuat bertingkat, dan bakal dipermak sedemikian rupa, dari pengecatan, pemasangan pintu, jendela, serta pembuatan teras di bagian atas.
“Jadi ini memang dibuat bertingkat. Nanti dibuatkan tangga di bagian luar. Dan yang pasti ber-AC, kalau tidak pasti panas,” ucapnya.
Nanang berkata, kontainer dibeli dari gudang kontainer yang ada di Pelabuhan Trisakti, Kota Banjarmasin.
Namun dia tak bisa menyebut berapa harga kontainer tersebut. “Kalau harga saya tidak tahu. Saya cuma ngerjain,” katanya.
Dia melanjutkan, di sekitar perpustakaan akan dibuatkan tempat bersantai yang bisa digunakan bagi pengunjung.
Kurai bangku taman, arena bermain dan jalan setapak yang dihiasi pepohonan tinggi dan bunga yang merata.
"Kalau di bagian dalam dibuatkan untuk rak buku, dan keperluan lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin Mukhyar mengatakan, pembangunan taman baca tersebut merupakan bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip.
Anggaran pembangunan taman baca sekaligus perpustakaan ini sudah termasuk dalam anggaran pembangunan lanjutan RTH Kamboja sebesar Rp 6 miliar dari APBD 2019.
“Tempat wisata keluarga ini diutamakan dalam bentuk permainan anak yang safety sesuai SNI,” tegasnya.
Mukhyar menargetkan, bawah pengerjaan container baca akan selesai pada akhir tahun 2019.
"Saat ini masih terus berproses. Selain taman baca pengerjaan juga ada taman bermain, termasuk toilet, dan banyak lagi yang lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Banjarmasin, Ahmad Husaini mengatakan kehadiran perpustakaan ini menambah ruang literasi.
Sebab tempat baca di Kota Banjarmasin masih tergolong sedikit.
“Pemko Banjarmasin baru punya satu di perpustakaan di Siring Piere Tendean. Itupun tergolong kecil,” pungkasnya.
Baca Juga: Sambut Penilaian Desa Wisata, Warga Desa Tiwingan 'Perangi' Sampah
Baca Juga: 3 Jembatan Banyiur Dalam Rampung, Intip Pesan Ibnu Sina
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif