bakabar.com, RANTAU - Di tengah pandemi Covid-19, Suriansyah, warga Desa Madang, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) punya kreatif muncul.
Ia menyulap batok kelapa menjadi bahan baku cairan disinfektan. Karyanya sukses, Suriansyah pun banyak menerima permintaan.
Awalnya ia mendapatkan bantuan alat pengolahan asap cairan dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan pada 2019 lalu. "Semula digunakan untuk pengolahan bahan obat untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada karet mentah, agar proses pengolahan getah tidak berbabu dan meningkatkan kualitas produksi," kata Suriansyah.
Setelah ramainya Virus Corona, ternyata sulingan dari asap batok kelapa ini bisa digunakan untuk bahan baku disinfektan."Saya pun banyaknya permintaan dari beberapa instansi,” jelasnya bangga.
Suriansyah mengatakan, bahan baku itu sangat mudah dicari, banyak tersedia di pasar tradisional di HSS. “Produksi pun sangat ramah lingkungan,” ujarnya.
Suriansyah mengurai, bahan baku batok kelapa itu mengandung berbagai senyawa seperti fenol, aldehid, keton, asam organik, alkohol dan ester.
“Senyawa itu bisa menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur,” terangnya.
Tentunya juga demikian dengan Covid-19, menggunakan cairan ini virus diyakini mati.
Untuk memenuhi permintaan dari berbagai instansi, dalam seminggu Suriansyah bisa menghasilkan 250 liter asap cairan batok kelapa itu.
Editor: Syarif