Kalsel

Sukrowardi Samakan Tatib dengan Alquran, Paripurna DPRD Banjarmasin ‘Meledak’

apahabar.com, BANJARMASIN – Rapat paripurna DPRD Banjarmasin, Rabu (12/8) tak berjalan mulus. Kegaduhan dipicu pernyataan Sukrowardi…

Featured-Image
Gara-gara pernyataan nyeleneh Sukrowardi, sidang paripurna di DPRD Banjarmasin berubah panas. Foto-apahabar.com/Ahya Firmansyah

bakabar.com, BANJARMASIN - Rapat paripurna DPRD Banjarmasin, Rabu (12/8) tak berjalan mulus. Kegaduhan dipicu pernyataan Sukrowardi yang menyebut tata tertib (tatib) dewan sama dengan Alquran.

“Ini tata tertib loh, tata tertib ini sama dengan Alquran,” begitu kalimat yang disampaikan Sukrowardi.

Anggota Fraksi PPP DPRD Banjarmasin, Rasyid Ridha spontan meledak-ledak bereaksi. Ia menunjuk ke arah Sukrowardi, kalau pernyataannya itu tak pantas diucapkan dalam agenda penting seperti sidang paripurna.

Tak hanya Rasyid, anggota dewan lain seperti Afrizal dari Fraksi PAN dan Nanang Riduan dari Fraksi PKB juga turut mengecam pernyataan Sukhrowardi yang dianggap tidak pantas.

Pernyataan nyelenah itu disampaikan Sukhrowardi dalam rapat paripurna internal pembahasan perubahan agenda Badan Musyawarah DPRD Banjarmasin.

Menyikapi hal ini, Ketua Komisi I Suyato menyebut jika tata tertib adalah suatu hal yang dapat berubah. “Kalau kami ingin mengubahnya hari ini, tata tertib itu pun bisa kami ubah hari ini juga karena tidak saklak,” ucapnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi III Afrizaldi mengatakan dalam berdemokrasi memang memiliki kebebasan, namun bukan kebablasan.

“Apa yang disampaikan bersangkutan tidak pantas. Saya secara respon meminta yang bersangkutan memilih kalimat yang pantas bukan tidak beretika,” ujarnya.

Politisi PAN ini berpendapat ini suatu pelecehan terhadap kitab suci umat Islam. “ini tadi kami minta klarifikasi tapi yang bersangkutan menolak artinya ini suatu kesengajaan,” ungkap Afrizaldi.

Bagi Afrizaldi apa yang disampaikan Sukro suatu yang tidak etis sebagai anggota dewan. Karena menurutnya, ini bukanlah suatu ucapan yang dikeluarkan secara kelembagaan tetapi individu atau pribadi yang bersangkutan. Maka pernyataan itu harus dipertanggungjawabkan yang bersangkutan.

“Saya sangat menyayangkan, menyesalkan dengan pernyataan tersebut. Seharusnya sesama anggota dewan harus memiliki etika dan aturan dalam menyampaikan pendapat, karena dari pernyataan tersebut menjadi marwah dari DPRD itu sendiri. Jangan mencari panggung dengan sesuatu yang kontroversi,” pungkasnya.

Ketika didatangi sejumlah wartawan, Sukrowardi yang ini menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Banjarmasin itu tak berkenan memberikan pernyataan.

img

Hampir seluruh anggota DPRD Banjarmasin bereaksi atas pernyataan Sukrowardi. Foto-bakabar.com/Ahya Firmansyah

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner