Sport

Sudah Tembus Perempat Final Piala Menpora 2021, Barito Putera Pancang Target Baru

apahabar.com, SOLO – Ibarat terlanjur basah mandi sekalian, Barito Putera memancang target lebih tinggi di Piala…

Featured-Image
Djajang Nurjaman pelatih Barito Putera. Foto-Instagram

bakabar.com, SOLO – Ibarat terlanjur basah mandi sekalian, Barito Putera memancang target lebih tinggi di Piala Menpora 2021.

Barito Putera lolos sebagai runner up Grup A Piala Menpora 2021 dengan poin 5, setelah diimbangi Persikabo 1973 dengan skor 2-2 di matchday terakhir, Selasa (30/3).

Sementara posisi teratas Grup A diduduki PSIS Semarang yang mengantongi 7 poin. Dalam matchday pamungkas, Laskar Mahesa Jenar menekuk Arema FC 3-2.

Sudah berhasil menembus perempat final tanpa kekalahan, kepercayaan diri Barito Putera mulai meningkat. Tak mengherankan kalau target yang lebih tinggi sudah dipancang.

“Target awal dari manajemen adalah lolos dari fase grup,” ungkap pelatih Barito Putera, Djajang Nurjaman, Rabu (31/3).

“Setelah lolos dari fase grup, kami mencoba bekerja lebih keras lagi untuk mencapai semifinal,” tegasnya.

Sebagai runner up Grup A, Barito Putera dipastikan menghadapi juara Grup B di perempat final. Di sisi lain, PSIS meladeni runner up dari grup yang sama.

Lawan-lawan kedua klub itu ditentukan dalam pertandingan ketiga Grup B Piala Menpora 2021, Rabu (31/3), yakni Borneo FC versus PSM Makassar dan Persija Jakarta kontra Bhayangkara Solo FC.

Berkaca dari klasemen sementara, Borneo FC sudah dipastikan tersingkir dari Piala Menpora 2021, karena sama sekali belum mendapat poin.

Tersisa PSM, Bhayangkara dan Persija yang masih menyimpan peluang lolos. PSM memuncaki klasemen dengan 4 poin, unggul selisih gol atas Bhayangkara di peringkat kedua.

Sedangkan Persija Jakarta menghuni peringkat ketiga Grup B dengan torehan 3 poin dari sepasang pertandingan sebelumnya.

Terkait calon lawan yang dihadapi di perempat final, Djajang Nurjaman enggan menjatuhkan pilihan kepada klub manapun.

“PSM Makassar, Bhayangkara FC dan Persija Jakarta sama-sama lawan berat,” beber Djajang Nurjaman.

Namun siapapun klub yang meladeni Laskar Antasari di perempat final, mesti bersiap mengatasi ancaman set piece yang terbilang mematikan.

Dalam tiga pertandingan di fase grup, 3 gol disebabkan set piece (taktik bola mati) langsung maupun tidak langsung.

Gol set piece paling sensasional tentu saja tendangan bebas Rizky Rizaldi Pora ke gawang PSIS. Gol di menit-menit akhir itu membuat Barito Putera memaksa PSIS bermain imbang 3-3.

“Dalam era sepakbola modern, pertandingan tak hanya ditentukan three main moments (menyerang, bertahan dan transisi),” urai Djajang Nurjaman.

“Ketika unsur itu ditambah dengan set piece. Keberhasilan set piece tersebut juga harus dilatih,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner