Borneo Hits

Sudah Lewati Puncak Musim Hujan, Banjir Masih Hantui Kalsel

Meski musim penghujan sudah lewat, namun potensi masih mengancam Kalimantan Selatan (Kalsel).

Featured-Image
Banjir di Bincau, Kabupaten Banjar, pertengahan Januari 2023 lalu. Foto: bakabar.com/Hendra

bakabar.com, BANJARBARU - Meski puncak musim penghujan sudah lewat, potensi banjir masih mengancam Kalimantan Selatan.

Penyebabnya kondisi cuaca dalam beberapa pekan terakhir di Kalsel tidak menentu. Kadang panas menyengat, tetapi kemudian turun hujan disertai angin kencang.

"Sebenarnya cuaca ekstrem itu merupakan fenomena yang sering terjadi di periode akhir musim penghujan," papar Analis Iklim Staklim Kelas I Banjarbaru, Muhammad Arif Rahman, Jumat (23/2).

Secara pola klimatologis, memang terjadi penurunan curah hujan sepanjang Februari 2024 dibandingkan akhir November hingga Desember 2023 atau Januari 2024.

Dalam skala global, nilai SOI, IOD, dan Nino 3,4 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Pun MJO aktif di fase 8 (West Hemisphere and Africa) menunjukkan kondisi yang kurang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia.

Sedangkan aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diperkirakan aktif di sebagian besar wilayah Sumatera bagian utara hingga tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat dalam sepekan kedepan.

Sementara gelombang atmosfer Kelvin diprediksi aktif di wilayah Sumatera Selatan, Kalimantan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua dalam sepekan kedepan.

"Berdasarkan model cuaca yang dianalisis BMKG, cuaca ekstrem berpotensi tetap  terjadi. Mulai dari puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan sebagainya," papar Arif.

Adapun dampak yang ditimbulkan atas potensi cuaca ekstrem itu adalah banjir, tanah longsor dan angin kencang.

"Berdasarkan skala bulanan, biasanya curah hujan sepanjang Februari di kisaran  menengah (200-300 mm/bln) hingga tinggi (300-400 mm/bln). Baru kemudian meningkat 300-400 mm/bln setelah memasuki Maret," pungkas Arif.

Editor


Komentar
Banner
Banner