bakabar.com, BANJARBARU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru telah menangani belasan jenazah pasien Isolasi Mandiri (Isoman) akibat terpapar Covid-19, dalam sepekan ini.
Mereka mencatat, tadinya rata-rata pasien Isoman di Banjarbaru yang meninggal dalam sehari berjumlah satu orang.
Namun kini jumlahnya bersifat fluktuatif. Beberapa waktu lalu ada tiga pasien Isoman yang meninggal di kediamannya masing-masing.
Dalam prosesnya, BPBD Banjarbaru berjibaku melakukan penjemputan jenazah penanganan pasien Covid-19 Isoman yang meninggal dunia.
“Kita melakukan penjemputan kepada pasien Isoman yang meninggal, lalu kita evakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan pemulasaran,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie kepada bakabar.com, Jumat (30/7).
Untuk kemarin saja, kata dia, ada sekitar 15 orang, lalu ditambah hari ini terdapat tiga orang. “Jadi kisaran sudah ada 18 orang yang kita jemput ketika meninggal saat menjalani Isoman,” terangnya.
Penjemputan korban meninggal saat isoman ini kata Zaini juga tak bisa serta merta dilakukan.
Sebab pihaknya harus berkoordinasi dengan ahli waris dan atas persetujuan mereka lah pemakaman dilakukan melalui protokol kesehatan (Prokes).
“Jika pihak keluarga tak menginginkan pemulasaran dan pemakaman secara protokol Covid-19 maka kita tidak bisa memaksakan,” katanya.
Meski demikian, mayoritas keluarga pasien, kooperatif dan mengerti soal protokol kesehatan.
Lalu, berdasarkan pembaharuan terbaru dari posko Garda Lima Pemkot Banjarbaru, bahwa saat ini sudah ada 264 warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di kediamannya masing-masing.
Untuk menghadapi fenomena meninggal saat Isoman ini, BPBD Banjarbaru kata Zaini menyiagakan tiga tim yang siaga selama 1×24 jam.
Dikarenakan, dari beberapa kasus, tak sedikit kata Zaini yang meninggal dan dijemput ketika larut malam bahkan dini hari.
“Total ada 15 orang itu kita bagi tiga grup dengan sistem shift. Kita juga harus memanagemen tenaga personel, karena jika terlalu diporsir akan berdampak kepada personel kita,” ucapnya.
Bahkan, lanjutnya ada personel BPBD juga yang harus menjalani Isoman karena mengalami gejala.
Diungkapkannya, armada ambulance, jumlah personel dan keterbatasan APD sempat menjadi kendala dalam penjemputan jenazah pasien Covid-19 Isoman.
“Tapi, secara bertahap ini kita sambil lengkapi, karena untuk APD saja harus pakai level 3,” ungkapnya.
Keberadaan posko peduli Isoman kata Zaini yang baru dibentuk Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin juga sangat membantu.
Sebab posko yang tersebar di kelurahan sehingga memudahkan mereka memetakan titik penjemputan.
“Sekarang laporan itu tak selalu masuk ke kita tapi bisa ke posko di tingkat kelurahan sehingga penjemputan jenazah bisa lebih efisien. Tapi memang ada beberapa juga yang langsung ke BPBD, pada intinya kita siap siaga,” tuntasnya.
Data kasus Covid-19 di Kota Banjarbaru terbilang cukup tinggi. Dari data Satgas Covid-19 Banjarbaru terbaru, per tanggal 29 Juli 2021 ada tambahan 60 kasus positif.
Sehingga kini total kasus Covid-19 sejauh ini berjumlah 6559 kasus.
Tambahan kasus positif, juga diiringi tambahan pasien yang sembuh.
Di mana kemarin, pasien sembuh mengalami kenaikan yakni 107 orang, sehingga total yang sudah sembuh berjumlah 5426.