Strategi Waskita 2023

Strategi Tahun 2023, Waskita Beton Targetkan Kontrak Baru Rp3,8 Miliar

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSBP menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 3,8 triliun atau tumbuh lebih dari 100 persen di tahun 2023.

Featured-Image
Koferensi Pers Waskita Beton Precast. (Foto; dok. WSBP)

bakabar.com, JAKARTA - Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT WSBP Asep Mudzakir menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp3,8 triliun atau tumbuh lebih dari 100 persen di tahun 2023.

"Untuk kontrak baru akan difokuskan pada penetrasi pasar pemerintah BUMN, swasta domestik dan luar negeri. Pengembangan produk baru dengan demand yang baik," ujar Asep dalam acara konferensi pers WSBP, Jakarta, Senin (27/3).

Sebelumnya, hingga akhir Februari 2023, WSBP berhasil membukukan nilai kontrak sebesar Rp358 miliar. Perolehan kontrak baru tersebut terdiri proyek Grup PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sebesar 26 persen dan proyek pasar eksternal sebesar 74 persen.

Selain itu, anak perusahaan BUMN subsektor beton itu telah menetapkan tiga fokus strateginya untuk tahun 2023 dan jangka panjang.

Baca Juga: Usai Homologasi, WSBP Bayar Utang Tahap Pertama Rp75,4 Triliun

"Fokus strategi WSBP pada tahun ini dan jangka panjang, pertama adalah fokus pada Operational Excellence," ungkapnya.

Asep menjelaskan pihaknya akan meningkatkan cost leadership dan operasi yang ramping, meningkatkan kondisi likuiditas, memperbaiki rasio cash conversion cycle. Selanjutnya adalah fokus pada teknologi dan digitalisasi melalui peningkatan investasi pada riset dan pengembangan.

"Teknologi informasi dan digitalisasi memegang peranan penting. Digitalisasi 90 persen proses bisnis, dan menerapkan manajemen data terintegrasi," lanjutnya.

Strategi kedua adalah fokus pada business nourishment dengan memperkuat daya saing dan meningkatkan pangsa pasar. Dengan melakukan divestasi dan atau kemitraan strategis untuk meningkatkan produktivitas semua aset perusahaan dan memperkuat brand image anak perusahaan BUMN subsektor Beton. 

Baca Juga: Mudik Lebaran 2023, Waskita Percepat Pembangunan Tol Bocimi Seksi 2

"Poin besarnya di sini adalah bagaimana WSBP dapat mengoptimalkan aset-aset yang dimiliki, baik itu aset yang tangible maupun intangible," jelasnya.

Sebelumnya, WSBP mengumumkan tentang penyelesaian kewajiban pembayaran tahap pertama kepada seluruh kreditur senilai Rp 75,4 miliar.

"Sesuai ketentuan, WSBP telah melaksanakan pembayaran melalui kas pembayaran utang atau CFADS (Cash Flow Availabale for Debt Service) pertama sebesar Rp75,4 Miliar," ungkap Asep.

Sebagaiamana diketahui, lini masa itu tepat enam bulan pasca-homologasi setelah dinyatakan berkekuatan hukum tetap oleh pengadilan pada 20 September 2022.

Editor
Komentar
Banner
Banner