bakabar.com, BANJARBARU – Menjelang perayaan Iduladha, yang jatuh pada 11 Agustus nanti, stok hewan kurban di Kalsel saat ini masih kurang.
Kabid Penyuluhan, Pengolahan dan Pemasaran (P3) Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Rusli mengatakan, untuk memenuhi permintaan hewan kurban masih diperlukan tambahan sekitar 1.400 ekor sapi.
“Ketersediaan sapi kita sekarang hanya 3.646 ekor, ditambah 314 kerbau. Tapi kebutuhan pada saat Iduladha nanti diperkirakan sekitar 5.387 ekor,” katanya.
Lantas, untuk menutupi kekurangan tersebut sejumlah peternak di Kalsel bakal mendatangkan sapi dari luar pulau.
“Hewan kurban bisa didatangkan dari Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.
Sementara terkait harga sapi terkini, Pelaksana Teknis Seksi Pemasaran dan Promosi, Alfianor menyampaikan, sejak awal Juli harganya sudah mengalami kenaikan.
“Harga sapi pada bulan Juni sekitar Rp15 jutaan per ekor. Sementara memasuki Juli harganya naik mencapai Rp16 jutaan,” ujarnya saat ditemui bakabar.com, Jumat (2/8).
Hal ini didasari oleh berat hidup sapi saat ini, yakni berada di kisaran Rp52 ribu per kilo gramnya. Sedangkan untuk harga dagingnya berada di angka Rp130 ribu per kilo gramnya.
Jika di bandingkan dengan dua bulan sebelumnya, yaitu sejak Mei dan Juni, harga daging sapi ini relatif stabil di angka Rp130 ribu. Hanya ada kenaikan pada harga harga sapi hidup dari Rp50 ribu per kilo gram nya pada Mei dan Juni, menjadi Rp52 ribu.
Menurut Alfi, sudah menjadi hal biasa setiap kali menjelang Hari Raya Kurban harga sapi naik. Sebab, permintaannya semakin meningkat.
“Setiap tahun kalau mendekati Iduladha, harga sapi naik sekitar 10 persen,” bebernya.
Ditanya, daerah mana yang paling banyak menghasilkan hewan kurban di Kalsel. Jawabnya, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut dan Batola.
“Dalam waktu dekat, kami akan melakukan pemeriksaan stok yang sudah tersedia,” paparnya.
Terpisah Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, Faried Fahmansyah menyampaikan, jika dilihat dari populasinya ketersediaan hewan di Kalsel sebenarnya mencukupi untuk keperluan konsumsi masyarakat.
Hanya saja, ketika menjelang Iduladha permintaan masyarakat sangat meningkat. Sehingga, perlu mendatangkan dari luar daerah.
“Wajar saja kurang. Sebab, walaupun populasi hewan ternak tinggi. Tapi ada yang umurnya kurang untuk di potong, atau beratnya yang kurang,” jelasnya.
Baca Juga: DKPP Temukan Sejumlah Hewan Tak Layak Kurban
Baca Juga: Saat Berkurban, Utamakan Golongan Ini yang Menerimanya
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin