bakabar.com, MARABAHAN – Hingga akhir 2019, stok gabah kering giling di Barito Kuala dalam kondisi aman. Kondisi tersebut segaris dengan status sebagai salah satu daerah penyandang pangan di Kalimantan Selatan.
Melalui program Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Batola menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 100 ton setara beras.
“Sekarang sudah tersedia 44,742 ton gabah kering giling dan 11 ton beras yang dikelola bersama Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dan Bulog Kalsel,” papar Plt Kepala DKPP, Suyud Sugiono, Senin (19/8).
“Stok tersebut dapat disalurkan berdasarkan kejadian kerawanan pangan akibat bencana alam, gejolak harga dan kemiskinan yang dilaporkan camat kepada bupati,” imbuhnya.
Selain penyediaan CPP, DKPP juga menerapkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) melalui pemberdayaan kelompok wanita.
Mereka diarahkan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayuran dan buah-buahan. Diharapkan tanaman itu ikut memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
“Hingga Juli 2019, telah terealisasi pembinaan terhadap 4 dari target 9 kelompok. Sementara hingga 2019, terdapat 86 kelompok binaan DKPP,” jelas Suyud.
Baca Juga: Pria Gangguan Jiwa Kambuhan Ngamuk, Seorang Mahasiswi Dilukai
Baca Juga: GMNI Banjarmasin Kecam Aksi Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Jawa Timur
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Syarif
