Hot Borneo

Sosok Pembuat Video Sendal Rhoma Irama Raib di Masjid Sabilal 

apahabar.com, BANJARMASIN – Siapa sosok di balik video hoaks ‘Sandal Rhoma Irama Hilang’ akhirnya terungkap. Mereka…

Featured-Image
Achmad Hadi Surya (40), Irfan Rahmatillah (27), dan Irsyadi (36) mendatangi sekretariat Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin untuk minta maaf dan memohon agar laporan polisi dicabut. apahabar.com/Bani

bakabar.com, BANJARMASIN – Siapa sosok di balik video hoaks ‘Sandal Rhoma Irama Hilang’ akhirnya terungkap.

Mereka adalah Achmad Hadi Surya (40), Irfan Rahmatillah (27) keduanya asal Banjarmasin, dan Irsyadi (36), Kabupaten Batola.

Tadi siang Selasa (16/8), ketiganya mendatangi kantor sekretariat pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin.

Tujuan mereka untuk bertemu langsung dan meminta maaf atas beredarnya video yang membuat resah pengelola masjid.

Permohonan maaf pun disampaikan secara lisan dan tertulis. “Tujuannya bercanda enggak ada bermaksud menyinggung pengurus masjid,” ujar Irsyadi.

Selain menyatakan maaf, mereka juga membuat pernyataan bermaterai berisi pengakuan, penyesalan serta janji tak mengulangi perbuatan serupa.

Proses Pembuatan Video

Viral Sandal Rhoma Irama Hilang di Masjid Sabilal Banjarmasin, Cek Faktanya

Lantas bagaimana hingga video berdurasi 20 detik itu dibuat dan tersebar?

Ide membuat video tersebut muncul setelah mereka mengikuti salat Jumat yang diimami Rhoma Irama di Masjid Sabilal Muhtadin, 15 Juli lalu.

Video bagian depan atau menara masjid pun diambil menggunakan kamera telepon genggam. “Waktu itu sambil nunggu antrean mau ke luar parkiran masjid,” bebernya.

Usai gambar diambil, giliran penyuntingan suara. Setelah dipertimbangkan saran dari Irfan, suara Hadi yang diambil karena dinilai paling cocok. Suara dibuat seolah-olah pengumuman dari pihak masjid.

Lantas, video itupun buru-buru dibuat dan diedit. Pembuatannya dilakukan menggunakan aplikasi di smartphone saat di dalam mobil.

“Diedit saat masih di dalam mobil. Pakai aplikasi di Handphone,” jelasnya.

Usai dibuat, video itu kemudian diunggah di grup dan status Whatsapp. Irsyadi mengaku hanya mengunggah sebatas itu.

Irsyadi berdalih tak sekalipun mengunggahnya di media sosial seperti Facebook maupun Instagram.

“Kebetulan saya enggak punya Facebook dan Instagram. Saya unggah cuma di WhatsApp,” katanya.

Irsyadi pun tak mengira video tersebut bakal se-viral itu hingga membuat gaduh masyarakat.

“Kami memohon maaf kepada pengelola masjid dan masyarakat atas viralnya video tersebut,” ujarnya.

“Niat kami hanya bercanda saja, tidak ada niat mau menyinggung apalagi menistakan itu tidak ada,” sambungnya.

Selain maaf, mereka juga memohon agar pengelola masjid mencabut laporan kepolisian di Ditreskrimsus Polda Kalsel.

Pengelola masjid pun meresponsnya. Laporan polisi dicabut pada Selasa tadi (16/8).

“Mereka telah menyampaikan permohonan maaf secara lisan, tertulis, dan terbuka. Mereka punya itikad baik dan berjanji tak mengulangi lagi maknanya kami ke Polda Kalsel mencabut laporan,” jelas Sekretaris Umum Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Samsu Rani.

Samsu pun berharap adanya peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. “Sama-sama kita mengambil hikmahnya ini. Semoga ke depan tak terjadi lagi,” pungkas Samsu.

Komentar
Banner
Banner