Hot Borneo

Sore Ini, DPR RI Bertandang ke Polda Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Rombongan anggota Komisi III DPR RI tiba di Kalimantan Selatan, Jumat (2/9). Mereka bakal…

Featured-Image
Kakek Sarijan, Pangeran Khairul Saleh, Penggerebekan Maut Pemangkih, Rekonstruksi Sarijan, Polda Kalsel, Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, Penembakan Iyur, Penembakan Masrani, Tahanan Subhan Tewas

bakabar.com, BANJARMASIN –Rombongan anggota Komisi III DPR RI tiba di Kalimantan Selatan, Jumat (2/9). Mereka bakal menemui Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto.

Pertemuan bakal digelar sekitar pukul 15.00 di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Mapolda Kalsel. “Rombongan datang dari Jakarta hari ini, dan langsung bertemu dengan kita,” kata Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa’i.

Hampir mirip sama dengan lawatan Februari lalu, kunjungan spesifik kali ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III Pangeran Khairul Saleh. Tampak pula para anggota komisi lainnya seperti Desmon Junaidi Mahesa, Arteria Dahlan, dan mantan Kapolda Kaltim, Irjen Pol (Purn) Safaruddin.

Kemudian, Gustiar Sabran, Bambang Heri Purnama, Supriansa, Habiburokhman, Ary Egahni Ben Bahat, Heru Widodo, H Santoso, Habib Aboe Bakar Al-Habsyi dan Nazaruddin Dek Gam.

Janggal Rekon Kakek Pemangkih, ISESS: Kasus Sambo Jadi Yurisprudensi

Dalam lawatan sebelumnya, kunjungan DPR RI membahas persoalan data dan informasi terkait penegakan hukum terhadap kasus tindak pidana kekerasan seksual di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Banjarmasin Kalimantan Selatan, dan isu-isu aktual yang berkembang di masyarakat.

Kala itu, DPR minta supaya Polda melaksanakan analisa secara transparan dan obyektif dalam rangka memberikan rekomendasi untuk perbaikan sistem penegakan hukum dan pengambilan keputusan.

Berita terkait: Dagelan Kasus Pemerkosaan Mahasiswi ULM

Akhir bulan lalu, Komisi III DPR RI baru saja menggelar rapat bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Rapat membahas khusus kasus penembakan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang melibatkan eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ini berjalan selama kurang lebih 10 jam.

Dalam rapat itu juga dibahas soal pemberantasan judi online di Indonesia. Kapolri pun berjanji akan membereskan persoalan judi online.

Empat Atensi

IPW Desak Kapolda Kalsel Copot AKBP AB Dkk

Pangeran Khairul Saleh memastikan kedatangan rombongan Komisi III ke Kalimantan Selatan bukan semata-mata hanya karena kasus tewasnya Sarijan (60).

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

“Ada beberapa kasus lain yang juga menjadi perhatian kami,” ujar wakil Ketua Komisi III ini kepada bakabar.com, Ahad (28/8).

Kasus dimaksud, mulai dari peristiwa tewasnya tahanan Polresta Banjarmasin bernama Subhan (31).

3 Juni 2022 lalu, Subhan tewas setelah diamankan belasan polisi dari kediamannya di kawasan Pekapuran.

Dituduh mengedar sabu, keluarga melihat Subhan diseret lalu dipukuli. Selama di Mapolresta Banjarmasin, istri maupun kerabatnya tak bisa menjenguk. Dilaporkan meninggal karena gagal jantung, keluarga banyak menemukan luka lebam pada jasad.

Baca terkait: Subhan Diseret Lalu Dipukuli

Kasus kedua adalah Sarijan. Akhir Desember 2021, target operasi (TO) satu ini tewas di tangan Tim Satresnarkoba Polres Banjar. Malam itu, Sarijan yang baru diduga mengedar sabu tewas digebuki di depan istri dan anaknya yang masih balita.

Si istri melihat jika Sarijan digebuki delapan polisi berpakaian sipil. Wajah Sarijan penuh luka lebam, darah segar mengucur dari hidungnya.

Sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa kakek Teluk Tiram ini keburu melayang. Hanya enam anggota Satresnarkoba Polres Banjar yang menjadi tersangka. Pun sekadar nama dan pangkat, polisi tak mau membukanya ke publik.

Baca juga: Dor! Dor! Sarijan Tewas Digebuki

Kasus ketiga ialah Iyur atau Yurdiansyah (45). Minggu 3 April 2022, terduga pengedar sabu ini tewas dalam peristiwa penyergapan Gang Bina Remaja, Martapura, Kabupaten Banjar. Polisi memuntahkan tembakan di bagian dada lantaran Iyur mencoba melawan saat hendak diamankan. Berbeda dengan kasus Sarijan, dua polisi yang menjadi pelakunya bebas dari jerat pidana.

Baca selengkapnya: Iyur Ditabrak, Diseret, Lalu Tewas Ditembak

Masih ada lagi. Kasus keempat yakni Masrani. Nelayan satu ini menjadi korban peluru nyasar kepolisian di Desa Samuda, Daha Selatan, Jumat 26 Agustus. Sebuah timah panas bersarang di paha kanannya. Penembaknya, Aipda J belakangan diketahui tak memiliki izin membawa senjata api. Petugas jaga satu itu sudah disel hingga 21 hari ke depan. Belakangan kasus Masrani juga diatensi Kompolnas.

Baca selengkapnya: Kompolnas Atensi Salah Tembak di Daha Selatan

“Pada intinya kami mendorong agar kasus-kasus itu lebih terang benderang,” ujar Pangeran Khairul Saleh.

Komentar
Banner
Banner