Tak Berkategori

Siswa Tenggelam di Siring Banjarmasin Akhirnya Ditemukan

apahabar.com, BANJARMASIN – Samsuni (17), remaja yang dilaporkan tenggelam di Sungai Martapura dekat Siring Pierre Tendean,…

Featured-Image
Siswa korban tenggelam di Siring Pierre Tendean, Banjarmasin ditemukan, Kamis (29/7) malam. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARMASIN – Samsuni (17), remaja yang dilaporkan tenggelam di Sungai Martapura dekat Siring Pierre Tendean, Banjarmasin, akhirnya ditemukan.

Namun nahas, siswa SMKN 1 Kertak Hanyar itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Jasadnya ditemukan sekira pukul 01.15, Kamis (29/7) dini hari.

Jasadnya didapati tim rescue gabungan mengapung jauh dari titik awal ia tenggelam.

“Ditemukan sekitar 2 kilometer,” kata salah satu relawan, Nasrul kepada media ini.

Selanjutnya, jasad Samsuni langsung dibawa ke kediamannya, kawasan Manarap, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.

“Atas permintaan keluarga,” ujarnya.

Dengan ditemukannya jasad Samsuni, operasi SAR di Sungai Martapura resmi ditutup.

Pengakuan Rekan

“Ritual Panggil Datu”, Siswa Hilang di Sungai Martapura Disebut Terjebak

SANTO (27) tampak terpukul. Di depan mata, rekannya bernama Samsuni hilang terseret arus di perairan Sungai Martapura dekat Siring Pierre Tendean, Selasa (27/7) sore.

Insiden yang terjadi sekira pukul 17.30 itu membuatnya tampak syok. Sesaat setelah Samsuni tenggelam, Santo rupanya sempat berniat untuk bercebur meski tak bisa berenang.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Dia berniat menolong rekannya itu tapi dihalangi oleh para relawan dan warga sekitar lokasi kejadian.

Dengan terbata-bata, Santo menceritakan kronologis awal tenggelamnya Samsuni di Sungai Martapura Banjarmasin.

Kata warga Komplek Banjar Indah, Banjarmasin Selatan itu, dia dan Samsuni sebelumnya hanya berniat bersantai di kawasan Siring 0 Kilometer. "Ingin rileks sehabis bekerja," katanya.

Namun saat itu, kata Santo, niat berenang Samsuni muncul setelah melihat banyaknya anak yang juga mandi di sungai.

"Saya tanya ke dia, kamu bisa berenang? Dijawabnya bisa," kata Santo lirih.

Sebelumnya, kata Santo, Samsuni hanya berenang di pinggiran sungai. Sementara Santo hanya melihat dari atas siring.

"Kemudian dia sempat naik. Katanya ingin pindah spot berenang ke seberang (kawasan Siring Pierre Tendean)," katanya.

Menurut Santo, saat itu dia bilang ke korban untuk menyeberang dengan kendaraan saja. Tapi ditolak korban. "Dia ingin menyeberang lewat sungai," katanya.

Selanjutnya, korban kembali ke sungai. Sementara Santo menyeberang dengan sepeda motor lewat Jembatan Pasar Lama Banjarmasin.

Namun nahas, sesampainya di seberang, Santo tidak lagi melihat Samsuni.

"Saya cari-cari. Ternyata di tengah sungai, dia meminta tolong dan melambaikan tangan," katanya.

Tak lama setelah itu, Samsuni rupanya benar-benar hilang terbawa derasnya arus sungai.

Gelar Ritual

Beragam ikhtiar dilakukan guna menemukan Samsuni. Sore tadi sejumlah warga menghelat ritual khusus.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Dengan dupa yang terbakar dan sejumlah sesajen lain seperti kopi, seorang wanita muda yang tampak kesurupan membeberkan lokasi diduga keberadaan korban.

"Korban berdiam di ruang antara Siring dan jembatan, jaraknya 100 meter," ujarnya. "Di antara besi besi merah," ujarnyasambil menunjuk sebuah rambu angkutan air di tepi Sungai Martapura.

Namun begitu, nyatanya hingga kini pencarian masih nihil. Korban Samsuni belum juga ditemukan. Selain menggelar ritual, pencarian juga melibatkan sejumlah relawan gabungan.

Pencarian dilakukan dengan memperluas jarak penyisiran. Termasuk mengerahkan penyelam tradisional, petugas water rescue hingga menurunkan drone bawah air.

"Kita sudah berupaya, melakukan pencarian dari kemarin malam, mulai dari melakukan penyisiran di sekitaran Sungai martapura dan kurang lebih 2 kilometer ke hulu dan hilir, namun belum membuahkan hasil," kata Nasrul petang tadi.

Terhitung dari malam kemarin hingga sore hari, sebanyak 4 kali pihaknya melakukan penyisiran dengan menggunakan bawah air.

"Kurang lebih 4 kali, melakukan penyisiran dibantu dengan drone bawah air tapi tidak ada tanda tanda tentang korban," ujarnya.

Menurutnya, selain air Sungai Martapura yang keruh, arus air yang kencang saat di bagian dasar sungai jadi kendala lain dalam pencarian.

"Sementara ini, proses pencarian dihentikan sejenak dan akan dilanjutkan lagi sekitar pukul 19.00. Mudah-mudah korban bisa lekas ketemu," katanya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Operasi SAR, Basarnas Banjarmasin, Rangga mengatakan saat itu pihaknya hanya bisa melakukan pemantauan bergantian.

"Biasanya jasad manusia yang tenggelam akan muncul dalam 36 jam. Jadi kita akan menunggu," katanya.

Kendala yang dihadapinya, yakni derasnya arus Sungai Martapura.

"Kalau malam juga jarak penglihatan kita terbatas," katanya.

Jika hingga Kamis (29/7) besok, Samsuni juga masih belum ditemukan, pihaknya akan memperluas jarak penyisiran lagi.

"Kami akan memperluas penyisiran, 3 Kilometer ke hulu dan 3 Km ke hilir," katanya.



Komentar
Banner
Banner